Setelah mempertimbangkan konstruksi dasar dan fungsi yang dimiliki semua busur, busur untuk panahan dapat dikategorikan dalam beberapa cara berbeda. Undang-undang daerah tentang penggunaan busur tertentu untuk tujuan tertentu dapat bervariasi, tetapi biasanya jenis faktor yang digunakan untuk mengkategorikan busur termasuk yang terkait dengan konstruksi, desain, dan penggunaan khusus mereka. Sebagai contoh, beberapa busur dikategorikan berdasarkan bagaimana senarnya dimaksudkan untuk ditarik. Lainnya dikelompokkan bersama menurut bentuknya. Beberapa busur untuk memanah dikatalogkan berdasarkan bahan konstruksinya, dan busur lainnya diurutkan berdasarkan fitur desain yang mengharuskan pemanah mengerahkan lebih sedikit kekuatan.
Meskipun ada banyak variasi, semua busur untuk memanah memiliki konstruksi dasar yang sama. Sederhananya, konstruksi dan desain busur terdiri dari seutas tali yang melekat pada anggota badan. Tungkainya elastis, artinya mereka cukup fleksibel untuk memberikan beberapa “pemberian”, dan mereka menyimpan energi mekanik saat pemanah menarik tali. Mengingat konstruksi dasar, busur untuk memanah dapat dibagi menjadi dua kategori besar. Yang pertama termasuk busur yang dirancang untuk pemanah untuk menarik talinya sendiri, dan yang kedua termasuk busur yang memiliki mekanisme yang dirancang untuk menarik talinya.
Kebanyakan busur untuk memanah dirancang dengan cara yang mengharuskan pemanah untuk menarik talinya sendiri, tetapi di bawah kategori luas ini ada kategori lain. Misalnya, busur panahan, busur laminasi, dan busur komposit adalah jenis busur panahan yang dikategorikan berdasarkan bahan konstruksinya. Jenis busur panahan lainnya, seperti busur recurve, busur panjang, dan busur datar, dikategorikan berdasarkan bentuknya. Mungkin salah satu yang paling umum dari jenis busur ini adalah busur majemuk. Busur majemuk mengurangi jumlah kekuatan yang harus diberikan pemanah untuk menahan tali, yang memungkinkan pemanah lebih banyak waktu dan lebih sedikit tenaga dan menjadikannya pilihan populer untuk berburu busur.
Umumnya, busur untuk memanah yang memiliki mekanisme untuk menarik senarnya disebut sebagai busur silang. Busur panah dulunya merupakan senjata yang populer untuk perang, tetapi belakangan ini busur tersebut sebagian besar digunakan untuk latihan sasaran dan berburu. Siapa pun yang ingin menggunakan panah otomatis untuk berburu harus terlebih dahulu memeriksa undang-undang berburu lokal atau regionalnya. Beberapa area mungkin mengizinkan panah, sementara yang lain hanya menggunakannya untuk pemburu yang memiliki cedera yang membuat mereka tidak mungkin menggunakan busur tradisional. Cedera tersebut mungkin termasuk cedera yang membatasi penggunaan bahu, siku, atau pergelangan tangan pemanah.