Dermatologis — dokter yang merawat penyakit kulit, rambut, kulit kepala, dan kuku — memenuhi syarat untuk mengikuti pelatihan fellowship setelah menyelesaikan residensi awal di bidang dermatologi umum. American Board of Dermatology menawarkan sertifikasi di bidang dermatopatologi dan dermatologi pediatrik, dan dokter harus menyelesaikan beasiswa dalam subspesialisasi ini untuk mendapatkan kualifikasi ini. Selain itu, mereka mengakui bahwa peluang fellowship dalam dermatologi prosedural tersedia bagi dokter yang telah menyelesaikan pelatihan residensi mereka, tetapi tidak menawarkan sertifikasi khusus di bidang ini.
Dokter yang tertarik dengan patologi dapat mengajukan permohonan beasiswa dermatologi di bidang dermatopatologi. Program satu tahun ini melatih ahli kulit bagaimana mempersiapkan sampel jaringan tubuh untuk evaluasi mikroskopis, bagaimana membuat sampel kulit dengan teknik pewarnaan khusus, dan bagaimana mengelola laboratorium. Mereka belajar menafsirkan hasil studi imunofluoresensi, pencitraan mikroskop elektron, dan prosedur imunositokimia. Banyak dokter mengambil kesempatan untuk melakukan penelitian selama program fellowship ini, dan kemudian mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal akademik.
Beberapa beasiswa dermatologi lainnya berfokus pada topik dermatologi pediatrik. Program ini berlangsung selama satu hingga dua tahun, dan melatih dokter kulit tentang cara merawat anak-anak dengan penyakit kulit, rambut, dan kulit kepala. Kelainan dermatologis yang menyerang anak-anak dapat berbeda dari yang ditemukan pada orang dewasa karena kelainan bawaan, kelainan perkembangan, dan berbagai infeksi kulit dapat lebih sering terjadi pada pasien muda ini. Karena dermatologi pediatrik adalah bidang khusus, banyak dokter yang lulus dari program fellowship ini terus bekerja di pusat akademik besar yang mendapatkan rujukan dari wilayah geografis yang luas.
Beasiswa dermatologi terbaru adalah subspesialisasi dermatologi prosedural. Program-program ini menawarkan pelatihan tambahan dalam prosedur bedah minor, yang sebagian besar dilakukan di ruang rawat jalan tanpa memerlukan anestesi umum. Contoh prosedur ini termasuk perbaikan kosmetik bekas luka bedah, transplantasi rambut, operasi mikrografik Mohs, dan injeksi subkutan bahan pengisi untuk mengubah penampilan berbagai karakteristik fisik. Program beasiswa ini biasanya berlangsung selama satu tahun.
Penting untuk dicatat bahwa beasiswa dermatologi hanya diikuti oleh sekitar seperempat dokter yang menyelesaikan program residensi di bidang dermatologi. Pelatihan empat tahun yang diberikan oleh program residensi dermatologi mempersiapkan para dokter untuk menangani gangguan yang paling umum. Banyak dokter kulit memilih untuk mengikuti fellowship baik untuk meningkatkan potensi penghasilan mereka — terutama karena melakukan lebih banyak prosedur biasanya menghasilkan tingkat kompensasi yang lebih tinggi — atau untuk mengejar aspek khusus dermatologi sebagai bagian dari karir akademis.