Apa Berbagai Jenis Bahan Konstruksi Berkelanjutan?

Bahan konstruksi berkelanjutan adalah bahan bangunan yang terbuat dari produk daur ulang dan sumber daya yang dapat diisi ulang dalam waktu yang relatif singkat. Ada banyak jenis bahan konstruksi berkelanjutan, sering disebut sebagai produk bangunan hijau. Kayu, batu, logam, dan kertas adalah bahan yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali sebagai produk bangunan. Bambu, gabus, jerami bahkan kelapa adalah contoh produk konstruksi yang dapat diperbaharui dengan cepat.

Kayu reklamasi adalah bahan daur ulang yang paling banyak digunakan untuk bangunan hijau. Kayu diambil dari struktur lama, dirawat dan diubah ukurannya untuk digunakan pada proyek lain. Menggunakan kayu reklamasi melestarikan kayu dan menghemat energi karena lebih sedikit sumber daya yang digunakan untuk mendaur ulang kayu daripada yang digunakan untuk memanen, merawat, menerbangkan dan mengangkut kayu baru. Kayu daur ulang bisa lebih mahal daripada kayu yang digunakan pertama kali karena biaya yang terkait dengan reklamasi dan perawatannya. Kayu reklamasi juga dapat mengandung bahan kimia dari perawatan sebelumnya, yang mungkin berbahaya bagi lingkungan.

Hampir semua bahan alami, termasuk batu, logam dan beton, dapat direklamasi dan digunakan sebagai bahan konstruksi yang berkelanjutan. Keuntungan dan kerugian menggunakannya mirip dengan yang terkait dengan menggunakan kayu reklamasi. Salah satu kekhawatiran terbesar dengan menggunakan produk alami daur ulang adalah adanya senyawa organik yang mudah menguap (VOC). VOC dapat hadir dalam bahan reklamasi sebagai akibat dari hal-hal seperti cat, noda dan perawatan kimia lainnya, terutama yang diterapkan sebelum standar lingkungan yang lebih ketat diberlakukan.

Produk yang mudah diperbarui seperti bambu dan gabus menjadi lebih umum sebagai bahan konstruksi yang berkelanjutan. Bambu adalah tanaman yang tumbuh cepat yang lebih sering digunakan dalam desain bangunan berkelanjutan. Ini mengisi kembali dengan cepat karena siklus pertumbuhannya yang cepat dan serbaguna dalam penerapannya. Bambu paling sering digunakan sebagai lantai dan untuk memperkuat beton. Semakin banyak rumah dan bangunan dibangun dari bambu.

Gabus juga mendapatkan popularitas sebagai bahan konstruksi yang berkelanjutan. Pemanenan gabus membutuhkan penghilangan kulit kayu dari pohon tetapi tidak mengharuskan seluruh pohon ditebang. Cork membuat bahan lantai yang menjadi lebih umum di tempat tinggal di seluruh dunia.

Ada banyak inovasi yang dilakukan dalam bahan konstruksi berkelanjutan. Rumah-rumah yang terbuat dari bal jerami sedang dibangun, begitu pula bangunan yang seluruhnya dibangun dari ban karet daur ulang. Beberapa bangunan bahkan telah dibangun menggunakan botol kaca atau kaleng. Tanah yang dipanggang dan tanah liat dan bentuk beton baru juga lebih sering digunakan sebagai bahan konstruksi yang berkelanjutan.