Afirmasi untuk anak-anak adalah bentuk ucapan positif yang membangun kepercayaan diri dan memperkuat hubungan. Ada banyak contoh yang dapat diberikan kepada seorang individu berdasarkan usia, status perkembangan dan kebutuhan individu. Beberapa jenis afirmasi adalah untuk kebutuhan kepercayaan diri, spiritual, emosional, sosial atau kesehatan, dan dapat digunakan setiap hari atau untuk jangka waktu lain. Jenis yang lebih dipersonalisasi dapat digunakan untuk keadaan tertentu.
Afirmasi yang baik membantu seorang anak memahami hubungan antara sebab dan akibat. Misalnya, seorang anak belajar bahwa ketika dia belajar dengan giat, dia mengerjakan ujian dengan baik. Agar berhasil menggunakan afirmasi anak-anak, seseorang harus mempersonalisasikannya untuk anak berdasarkan usia, kosakata, dan kebutuhan anak. Misalnya, untuk anak yang sangat kecil, “Saya anak yang hebat” adalah penegasan yang mudah dipahami. Untuk anak yang lebih besar, “Saya bangga dengan nilai yang saya raih” mungkin lebih tepat.
Salah satu jenis afirmasi anak-anak adalah fokus pada kepercayaan diri. Afirmasi kreatif di departemen ini membangun anak dan menetapkan citra diri yang positif untuk tahun-tahun mendatang. Beberapa contoh untuk anak-anak yang lebih kecil mungkin seperti “Saya seorang saudara yang pengasih,” “Saya pandai membaca” atau “Saya pintar.” Afirmasi anak-anak yang lebih besar mungkin seperti “Saya bisa melakukan apa pun yang saya inginkan”, “Saya adalah contoh yang baik untuk diikuti orang lain” atau “Saya bangga dengan keterampilan bola basket saya.”
Tipe lain mungkin memenuhi kebutuhan spiritual atau emosional. Anak-anak yang menemukan perasaan mereka mungkin mendapat manfaat dari penggunaan afirmasi anak-anak yang memperkuat nilai-nilai ini. Contoh anak usia dini mungkin “Saya aman” atau “Saya dicintai.” Contoh selanjutnya mungkin seperti “Saya pemaaf,” “Saya memilih perasaan saya dengan contoh yang saya berikan” atau “Saya menerima hal-hal baik dalam hidup saya.”
Anak-anak yang mencoba mengembangkan keterampilan sosial harus didorong untuk menggunakan afirmasi anak-anak yang mendukung tujuan ini. Anak-anak yang lebih kecil mungkin menggunakan “Saya teman yang baik,” “Saya suka membantu” atau “Saya baik.” Anak-anak yang lebih besar mungkin menggunakan contoh-contoh seperti “Saya memiliki banyak teman yang mencintai saya” atau “Saya dapat mengekspresikan diri saya dengan jelas kepada orang lain.”
Seorang anak yang sakit mungkin menemukan kenyamanan dalam afirmasi yang sehat untuk anak-anak. Misalnya, “Saya kuat”, “Saya sehat” dapat digunakan untuk anak-anak yang memiliki kosakata dasar dan “Saya merawat tubuh saya dengan baik” atau “Saya mencintai tubuh saya” dapat digunakan untuk anak yang lebih besar. Apalagi dengan kategori ini, contoh yang lebih kreatif dapat dikembangkan berdasarkan keadaan tertentu.
Afirmasi harian adalah jenis yang membuat kunci pengulangan. Pakar pemasaran telah mengatakan bahwa iklan yang efektif harus mengulangi konsep tiga atau empat kali untuk mendapatkan keabadian di benak audiens. Demikian juga, afirmasi anak-anak yang diucapkan hanya sekali cenderung tidak diingat daripada yang diucapkan beberapa kali selama beberapa hari. Mendengarkan afirmasi anak-anak dari orang dewasa yang tepercaya berulang kali akan membuat kata-kata tersebut lebih dapat dipercaya dan dipahami.
Peristiwa lain mungkin memerlukan jenis afirmasi individual. Anak-anak yang menghadapi kematian orang yang dicintai, terbang di pesawat untuk pertama kalinya atau mulai di sekolah baru mungkin memerlukan afirmasi anak yang lebih spesifik yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Percakapan dengan anak harus tetap terbuka untuk mengungkap kebutuhan mereka. Kata-kata yang digunakan harus dapat dimengerti sampai tahap perkembangannya dan harus diulang untuk membangun keabadian.