Madagaskar adalah sebuah pulau besar, sekitar 140% ukuran California, di lepas pantai tenggara Afrika. Pulau ini terkenal dengan tingkat spesies endemik yang tinggi (tidak ditemukan di tempat lain). Pulau ini berisi 5% spesies hewan dan tumbuhan di Bumi, dengan 80% endemik di pulau itu. Spesies endemik Madagaskar termasuk lemur infraorder primata yang terkenal (lebih dari 40 spesies), fossa karnivora (berhubungan dengan luwak), tiga famili burung, dan enam spesies boabab (pohon besar dengan tunggul lebar). Ada begitu banyak spesies endemik Madagaskar sehingga beberapa ahli ekologi menyebutnya “benua kedelapan”.
Spesies endemik Madagaskar yang paling terkenal adalah lemur, primata kecil. Nama mereka berasal dari bahasa Latin lemures, yang berarti “roh malam” atau “hantu”. Mereka memiliki ekor panjang, besar, mata reflektif, dan beberapa spesies memiliki ratapan khas, yang pasti berkontribusi pada nama mereka. Lemur adalah primata unik yang pernah hidup di daratan Afrika, tetapi melakukan perjalanan ke Madagaskar 18-24 juta tahun yang lalu, lama setelah terputus dari daratan Afrika 70 juta tahun yang lalu. Di daratan Afrika, nenek moyang mereka dikalahkan oleh monyet, kera, dan primata lainnya, tetapi pulau Madagaskar telah lama menjadi tempat perlindungan bagi mereka. Dulu, ada lemur sebesar simpanse atau bahkan lebih besar dari gorila, tetapi ini telah punah dalam sejarah baru-baru ini karena kolonisasi manusia.
Spesies lain endemik Madagaskar adalah fossa, hewan karnivora kecil yang saat ini dianggap sebagai spesies yang terancam punah, dengan hanya sekitar 2,500 individu dewasa yang ada. Fossa sangat langka yang pernah dianggap eksklusif nokturnal, meskipun ia berjalan di siang hari. Sebagai pemburu yang gesit, fossa dapat bergerak melalui pepohonan dengan cara yang mirip dengan tupai, dan memakan apa saja yang dapat dicakarnya, termasuk burung, ikan, dan lemur kecil. Fossa berukuran sekitar dua kaki, dan merupakan mamalia karnivora terbesar di pulau itu.
Tenrec, keluarga mamalia kecil omnivora, terutama menemukan rumah mereka di Madagaskar, dengan 30 spesies hanya ditemukan di sana, dan hanya 3 di daratan Afrika. Mereka memiliki bentuk tubuh yang bervariasi, dan telah menyerupai tikus, landak, dan berang-berang sebagai hasil dari evolusi paralel, meskipun mereka tidak terkait erat dengan kelompok ini. Tenrec memiliki suhu tubuh yang rendah sehingga mereka tidak memerlukan skrotum untuk mendinginkan sperma mereka, seperti yang dibutuhkan oleh sebagian besar mamalia lainnya.
Ada banyak spesies endemik lain di Madagaskar, termasuk 14 hewan pengerat Malagasi yang unik, 15 spesies kelelawar, berbagai bunglon dan tokek, lebih dari seratus burung, dan ratusan kumbang dan serangga lainnya. Upaya konservasi harus terus dilakukan secara agresif untuk melestarikan fauna khas Madagaskar ini.