Mimisan, yang secara ilmiah dikenal sebagai epistaksis, adalah kondisi medis akibat pendarahan di hidung. Mereka cukup umum, dan dalam banyak kasus tidak serius. Udara kering, cedera atau trauma, dan beberapa obat-obatan sering menjadi penyebab pendarahan, yang biasanya hilang dengan sendirinya. Namun, dalam beberapa kasus, mimisan bisa jauh lebih parah, dan bisa berlangsung lama. Biasanya merupakan ide yang baik bagi orang-orang yang hidungnya berdarah terus menerus untuk mendapatkan bantuan medis.
Udara kering
Kurangnya kelembaban di udara adalah salah satu penyebab terbesar hidung berdarah. Hidung manusia dipenuhi dengan pembuluh darah, banyak di antaranya terpapar ke lingkungan luar melalui lubang di lubang hidung. Dalam kondisi ideal, lubang hidung tetap lembab dengan lendir. Namun, ketika udara luar sangat gersang atau kering, lendir cenderung mengeras atau hilang, yang menyebabkan selaput hidung retak dan mengeras dan pembuluh darah pecah, yang menyebabkan pendarahan sementara.
Udara kering paling sering terjadi di dalam ruangan selama bulan-bulan musim dingin, karena pemanas sering kali mengeluarkan uap air dari udara. Iklim gunung dan gurun juga menjadi penyebab sepanjang tahun. Menggunakan pelembab ruangan dan minum banyak air biasanya merupakan cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini.
Trauma
Cedera hidung juga bisa menyebabkan pendarahan. Hidung cukup sensitif dan cenderung mudah berdarah saat terkena, memar, atau patah. Tekanan hidung yang berlebihan, seperti yang dialami di ketinggian atau di pesawat, juga bisa menyebabkan mimisan. Alergi pernapasan, mengupil terus-menerus, dan tekanan darah tinggi juga bisa menjadi penyebab.
Obat
Dalam beberapa kasus, pendarahan hidung disebabkan oleh obat resep, terutama yang mencegah darah membeku secara normal. Obat anti-inflamasi dan aspirin juga telah dikaitkan dengan mimisan bila digunakan untuk waktu yang lama. Orang yang minum obat ini secara teratur mungkin mengalami mimisan berat yang teratur sebagai efek samping pengobatan yang normal.
Penyakit dan Kondisi Keturunan
Sejumlah penyakit dan kondisi juga dapat menyebabkan pendarahan hidung. Telangiektasia hemoragik herediter dan granulomatosis Wegener adalah dua contoh yang paling umum. Sarkoidosis dan penyakit Von Willebrand, kanker leher atau kepala, atau polip hidung lebih jarang, tetapi tetap terdokumentasi dengan baik.
Deformitas internal seperti septum yang menyimpang atau saluran hidung yang tidak sejajar juga dapat menyebabkan perdarahan. Tak satu pun dari kondisi ini yang serius, tetapi dapat menyebabkan masalah drainase lendir dari waktu ke waktu, serta mimisan yang terus-menerus dan berulang.
kehamilan
Banyak wanita mengalami mimisan sebagai efek samping dari kehamilan. Saat tubuh berubah untuk tumbuh dan memberi nutrisi pada janin, pembuluh darah sering melebar dan menjadi lebih sensitif. Pada saat yang sama, selaput lendir sering bekerja lembur. Mimisan selama kehamilan biasanya lebih mengganggu daripada mengkhawatirkan, dan sebagian besar akan hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Pilihan Perawatan dan Penyembuhan
Dalam kebanyakan kasus, memberikan tekanan langsung ke hidung dapat menghentikan pendarahan, meskipun ada beberapa kontroversi mengenai di mana tepatnya, tekanan harus ditempatkan. Menurut beberapa ahli, yang terbaik adalah memberikan tekanan pada batang hidung, sementara yang lain percaya bahwa yang terbaik adalah fokus pada area berdaging. Demikian pula, beberapa ahli merasa yang terbaik adalah memiringkan kepala ke depan untuk mengalirkan darah keluar, sementara yang lain percaya bahwa yang terbaik adalah memiringkan kepala ke belakang untuk meminimalkan jumlah darah yang hilang. Dalam kebanyakan kasus, coba-coba adalah kebijakan terbaik — masing-masing penderita harus menemukan apa yang paling cocok untuk mereka, lalu menaatinya.
Pentingnya Evaluasi Medis
Mimisan jarang serius, tetapi perdarahan terus-menerus atau berulang dapat menjadi tanda atau banyak kondisi medis lain yang dapat diobati. Orang yang mengalami mimisan berat secara teratur atau yang tidak berhenti setelah beberapa menit sebaiknya mencari nasihat medis profesional.