Berkeringat, juga dikenal sebagai keringat, adalah proses di mana banyak organisme, termasuk manusia, melepaskan air dan garam terlarut melalui pori-pori di kulit. Tujuan utama dari proses ini adalah termoregulasi, atau kontrol suhu; organisme cenderung berkeringat ketika menjadi terlalu panas. Sebagian besar penyebab berkeringat terkait dengan mengembalikan tubuh ke suhu yang sehat dan normal. Banyak organisme cenderung berkeringat ketika mereka melakukan beberapa bentuk aktivitas berat, seperti olahraga yang intens. Ada banyak hal lain yang dapat menyebabkan keringat; beberapa terkait dengan gangguan medis sementara yang lain hanya dapat dikaitkan dengan stres atau ketegangan emosional.
Aktivitas fisik yang kuat adalah salah satu penyebab paling umum berkeringat. Ketika seseorang berkeringat, keringat menutupi kulit; keringat ini kemudian menguap dan membawa sebagian panas tubuh bersamanya. Ketika seseorang melakukan olahraga yang sangat berat, tubuhnya menghasilkan lebih banyak panas. Oleh karena itu, jumlah keringat yang dikeluarkan seseorang sesuai dengan beratnya aktivitas yang dilakukannya.
Penyebab berkeringat juga cenderung erat kaitannya dengan keseimbangan hormon dalam tubuh; kondisi atau zat yang mengubah kadar hormon dapat menyebabkan keringat. Orang yang menderita kanker atau beberapa infeksi terkadang berkeringat karena efek penyakit tersebut pada keseimbangan hormon. Demam juga merupakan salah satu dari banyak penyebab berkeringat, tetapi ini lebih erat kaitannya dengan peningkatan suhu tubuh daripada keseimbangan hormon. Ada beberapa zat yang dikonsumsi banyak orang secara teratur yang dapat menyebabkan keringat. Kafein dan alkohol adalah dua contoh yang paling menonjol, meskipun banyak obat dapat memiliki efek yang serupa.
Ada juga beberapa penyebab psikologis dari berkeringat. Orang sering berkeringat ketika mereka takut, gugup, atau di bawah tekanan yang signifikan. Ini juga terkait dengan hormon; ketika seseorang berada di bawah tekanan emosional, adrenalin menghasilkan lebih dari jumlah normal hormon epinefrin. Ini, dikombinasikan dengan kadar hormon lain yang berubah, dapat menyebabkan keringat. Seringkali, keringat sebagai respons terhadap stres psikologis terasa dingin karena tidak terjadi sebagai respons terhadap panas fisik.
Beberapa orang berkeringat berlebihan hampir sepanjang waktu. Keringat berlebihan seperti itu dikenal sebagai diaforesis atau hiperhidrosis, dan seringkali tidak memiliki penyebab yang jelas. Biasanya, bentuk keringat ini terfokus pada telapak tangan dan ketiak. Karena dapat tercium dan meresap melalui pakaian, ini seringkali menjadi kondisi yang memalukan.