Setan memainkan peran penting dalam mitologi banyak budaya, dari asura Hindu hingga tzitzimimeh dari Aztec. Penampilan universal mereka dalam agama dan budaya dari seluruh dunia mungkin menunjukkan keinginan mendasar untuk memahami sifat kejahatan dan motivasi di balik tindakan jahat. Mitologi setan cukup kompleks, dengan banyak budaya memiliki hierarki unik dan sejumlah setan bernama terkenal, seperti Setan dalam mitologi Kristen.
Dalam semua kasus, setan memiliki kekuatan gaib, dan banyak budaya memiliki tradisi takhayul yang dianggap dapat mengusir mereka, mulai dari meninggalkan persembahan hingga mengenakan benda-benda tertentu untuk mengusirnya. Banyak budaya juga memiliki bermacam-macam iblis yang ramah dan jahat, meskipun terkadang sulit untuk membedakannya.
Ada banyak jenis setan. Beberapa, misalnya, hanyalah makhluk halus bumi atau alam yang senang membuat kerusakan, sementara yang lain diklasifikasikan sebagai penggoda yang membawa orang ke dalam dosa. Mereka juga dapat bekerja bertentangan dengan dewa atau dewa, atau mereka dapat membantu penyihir dan pelaku kejahatan lainnya. Beberapa budaya mengklasifikasikan mereka sebagai manusia, yang berarti bahwa mereka adalah roh orang mati, atau bukan manusia, dan setan mungkin merasuki orang untuk melakukan kejahatan, atau bertindak secara independen.
Jenis yang paling jinak adalah hal-hal seperti imp, sprite, dan poltergeist, sebagian besar dianggap menjengkelkan, tetapi relatif tidak berbahaya, dalam budaya di mana mereka muncul. Banyak budaya memiliki beberapa bentuk imp untuk menjelaskan kejadian misterius, menunjukkan bahwa setan-setan ini hanya menikmati bermain-main dengan orang-orang, tetapi mereka tidak terlalu jahat. Jenis ini juga fitur dalam mitologi Yunani, dan sebenarnya kata “setan” berasal dari kata Yunani untuk roh alam.
Banyak budaya memiliki tradisi setan yang bertindak sebagai penggoda untuk memimpin orang dari jalan kebenaran. Incubi dan succubi, misalnya, muncul dalam bentuk pria dan wanita yang menggoda, dan Mara muncul di hadapan Sang Buddha untuk menggodanya. Dengan menahan emosi seperti itu, umat beriman dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap agama mereka.
Setan dapat bekerja bersama-sama dengan manusia, seperti dalam kasus familiar penyihir, dan mereka juga dapat merasuki orang, baik secara sukarela maupun tidak disengaja di banyak budaya. Kerasukan setan adalah tema di banyak budaya, dengan pengusiran mereka menjadi profesi yang sangat menguntungkan di beberapa bagian dunia. Mereka mungkin juga memiliki benda mati menurut beberapa tradisi agama, menyebabkan benda-benda ini menjadi terkutuk.
Setan Kristen seperti Setan bekerja bertentangan dengan Tuhan, dan diklasifikasikan sebagai malaikat yang jatuh. Dalam mitologi Kristen, mereka diberi peringkat, dengan Setan di kepala mereka. Dalam Islam, mereka dikenal sebagai jin, dan mereka bisa jinak dan ramah, atau jahat, dalam hal ini mereka dikenal sebagai setan. Setan Buddha pada dasarnya adalah penggoda, sementara setan Hindu bekerja melawan para dewa. Makhluk ini juga digunakan dalam banyak agama untuk menjelaskan fenomena alam, seperti gerhana, badai, dan banjir.