Sementara sebagian besar produk dibuat terutama dari air, ada sejumlah bahan krim cukur lain yang juga biasanya disertakan dalam jumlah yang bervariasi untuk membersihkan dan melembabkan kulit serta melembutkan rambut agar lebih mudah bercukur. Asam stearat dan trietanolamin biasanya disertakan, karena keduanya merupakan surfaktan yang membantu membersihkan kulit. Polyoxyethylene sorbitan monostearate dan lanolin biasanya ditambahkan sebagai emulsifier, yang membantu bahan-bahan lain menyatu dan menahan air pada kulit. Pelunakan dan pelembab kulit biasanya dilakukan dengan menambahkan gliserin ke dalam campuran. Bahan krim cukur umum lainnya termasuk cocamides, laureth 23, dan lauril sulfat, yang dapat diganti dengan bahan lain, serta wewangian dan propelan.
Surfaktan merupakan bahan krim cukur yang penting, karena berfungsi sebagai sabun dalam produk. Hal ini dikarenakan molekul zat tersebut mampu menarik baik air maupun kotoran atau minyak. Beberapa yang paling umum digunakan dalam krim cukur adalah asam stearat dan trietanolamin. Triethanolamine juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan pH krim agar tidak terlalu basa atau asam.
Jenis bahan lain yang biasa disertakan dalam krim cukur adalah pengemulsi. Beberapa pengemulsi yang paling sering digunakan adalah lanolin dan polioksietilena sorbitan monostearat, meskipun yang lain termasuk turunan lanolin kadang-kadang diganti. Zat ini melayani dua tujuan dalam krim cukur. Salah satunya adalah untuk membantu menahan air pada kulit, yang penting untuk kemudahan bercukur. Mereka juga berfungsi untuk menggabungkan bahan-bahan lain, seperti minyak dan air, yang biasanya terpisah satu sama lain.
Gliserin juga merupakan salah satu bahan krim cukur yang umum. Ini adalah emolien, yang berarti melembutkan, menenangkan, dan melemaskan kulit, dan juga bertindak sebagai pelembab. Hasil akhirnya adalah area yang dicukur akan terasa halus dan kenyal setelah bercukur.
Sejumlah bahan lain juga sering disertakan dalam krim cukur. Cocamides, laureth 23, dan lauryl sulphate dapat dimasukkan atau diganti dengan bahan lain, karena semuanya bekerja untuk membantu membersihkan kulit dan membuat krim berbusa. Parfum sering disertakan untuk meningkatkan bau krim cukur. Biasanya ada juga satu atau lebih propelan aerosol yang terlibat untuk memungkinkan krim disemprotkan keluar dari kaleng; beberapa propelan yang umum digunakan untuk tujuan ini adalah propana, butana, dan isobutana.