Apa Aturan Dasar Derivatif?

Regulasi keuangan di seluruh dunia terus berkembang melalui perubahan kondisi ekonomi. Sebagai akibat dari krisis keuangan, misalnya, seperti yang terjadi pada periode 2008 dan 2009, peraturan yang lebih ketat untuk semua pasar keuangan, termasuk peraturan derivatif, ditingkatkan. Peraturan derivatif sebagian besar tentang transparansi dalam perdagangan sekuritas kompleks yang kadang-kadang digunakan oleh manajer profesional, seperti manajer dana lindung nilai, yang hanya mematuhi peraturan ringan di pasar keuangan.

Derivatif adalah instrumen keuangan canggih yang memungkinkan pedagang untuk berspekulasi tentang harga di sekitar saham dan komoditas, misalnya. Investor menggunakan derivatif dalam upaya untuk melindungi dari perubahan harga di posisi perdagangan lain karena perubahan suku bunga atau harga komoditas. Di AS, ada dua badan pengatur utama yang memberlakukan peraturan derivatif, termasuk Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC). Peraturan derivatif menempatkan wewenang untuk mengawasi instrumen keuangan, yang dikenal sebagai swap, yang berbasis sekuritas, dengan SEC, sementara CFTC mengawasi perdagangan di sebagian besar swap keuangan lainnya. Nilai derivatif didasarkan pada harga sekuritas keuangan lainnya, dan swap adalah kontrak yang berisi komitmen untuk membeli atau menjual sekuritas dengan harga yang telah ditentukan di waktu mendatang.

Karena regulasi derivatif terus berkembang, beberapa pembuat kebijakan meminta persyaratan berbeda yang selanjutnya akan melindungi beberapa perusahaan terbesar yang memperdagangkan sekuritas ini. Misalnya, di AS, perusahaan tertentu mungkin diminta untuk menempatkan beberapa jaminan keuangan terhadap semua perdagangan derivatif yang dieksekusi di pasar over-the-counter (OTC), yang merupakan platform perdagangan informal di mana harga bisa buram. Pelaku industri terus berargumen bahwa semakin besar peraturan derivatif, semakin besar kemungkinan pedagang akan memilih untuk melakukan transaksi ini di pasar regional lainnya.

Lembaga keuangan, termasuk beberapa yang diasuransikan oleh pemerintah daerah, secara historis telah berinvestasi dari neraca perusahaan sendiri dalam upaya untuk menghasilkan keuntungan di bank-bank ini dalam aktivitas yang dikenal sebagai perdagangan kepemilikan. Regulasi derivatif yang berkembang membatasi uang yang dapat digunakan bank untuk memperdagangkan sekuritas berisiko ini dalam upaya meminimalkan kegagalan keuangan yang dapat menghantam tidak hanya lembaga keuangan tetapi juga pasar keuangan yang lebih luas. Beberapa regulator lebih suka derivatif diperdagangkan di bursa formal dibandingkan dengan pasar OTC karena nilai sekuritas lebih transparan di bursa sebelumnya, tetapi tidak ada regulasi menyeluruh tentang parameter ini.