Apa Artinya “Terra Nullius”?

Istilah Latin terra nullius, yang berarti “tanah yang bukan milik siapa pun” digunakan untuk merujuk pada tanah yang tidak terkait dengan kedaulatan atau pemerintah tertentu. Sedangkan istilah yang menyiratkan bahwa tanah itu kosong, pada kenyataannya sering digunakan untuk menggambarkan wilayah yang dihuni oleh masyarakat adat, seperti Australia. Negara-negara penjajah mengklaim bahwa tanah itu bukan milik siapa pun dan oleh karena itu mereka memiliki hak untuk menempatinya.

Istilah ini memiliki sejarah yang sarat dan kompleks. Dari segi sejarah kolonialisme, terra nullius lebih baik dianggap sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan daerah yang tidak tunduk pada pemerintahan bergaya Eropa. Sejumlah negara dengan struktur sosial dan politik yang kompleks diduduki oleh kekuatan Eropa dengan alasan bahwa mereka terra nullius, meskipun fakta yang dapat dibuktikan bahwa orang-orang sudah ada di sana dan menggunakan wilayah tersebut.

Kelompok masyarakat adat di beberapa wilayah di dunia mengajukan gugatan selama abad ke-20 dalam upaya untuk mengembalikan hak atas tanah mereka atau mengklaim tanah yang sangat penting bagi mereka, seperti situs keagamaan. Kelompok-kelompok ini berargumen bahwa keadaan di mana tanah itu diambil adalah salah, karena penjajah mengklaim bahwa tanah itu tidak digunakan dan tidak tunduk pada pemerintah mana pun ketika hal itu tidak terjadi. Beberapa dari gugatan ini berhasil, mengembalikan situs-situs penting ke kontrol pribumi.

Konsep ini juga telah digunakan untuk secara harfiah menggambarkan tanah yang tidak dimiliki siapa pun, seperti tanah tak bertuan yang ditemukan di perbatasan beberapa negara. Di beberapa wilayah di dunia, sengketa perbatasan dan penggambaran ulang telah mengakibatkan situasi di mana ada sebidang tanah yang tidak diklaim oleh siapa pun. Secara resmi, tanah itu bukan milik siapa pun dan tidak ada pemerintah atau entitas yang menganggap tanah itu sebagai tanggung jawab atau miliknya. Bagian Antartika sering digambarkan sebagai terra nullius, meskipun menurut kesepakatan bersama mereka tidak dieksploitasi, karena Antartika dianggap sebagai sumber daya bagi seluruh umat manusia.

Dalam konteks modern, orang kadang-kadang menggunakan istilah ini untuk menggambarkan tanah yang tampaknya tidak tunduk pada pemerintah seperti yang dibahas di atas. Karena hubungannya dengan terra nullius dan kolonialisme, penggunaan ini tidak universal, dan disarankan untuk menggunakan istilah ini dengan hati-hati. Dalam artian tanah yang benar-benar bukan milik siapa-siapa, terra nullius cukup langka, karena sebagian besar masyarakat manusia enggan untuk membiarkan tanah yang tidak diklaim di sekitar mereka dibiarkan kosong dan tidak digunakan.