Ucapan bahasa Inggris dengan makna simbolis non-literal sering disebut idiom. Arti dari idiom sering dapat ditelusuri baik cerita nyata atau fiksi yang mengandung beberapa frase atau simbol yang mudah diingat. Ungkapan “loncengkan kucing” atau “loncengkan kucing” adalah salah satu contohnya, karena mengacu pada dongeng instruksional. Pada satu tingkat, frasa ini digunakan ketika tugas berat berhasil dilakukan. Namun, dalam arti yang lebih luas, idiom ini — seperti dongeng yang mengilhaminya — memperingatkan tentang bertindak sebelum berpikir, atau mempertimbangkan dengan benar semua sisi dari sebuah rencana atau peluang.
Lonceng kucing kemungkinan besar berasal dari dongeng yang dibuat sekitar Abad Pertengahan yang sering berjudul “Lonceng dan Kucing.” Dalam cerita, seekor kucing mengancam tikus ketika makhluk yang lebih kecil bertukar pikiran tentang cara untuk menghentikan musuh mereka. Ketika sebuah rencana yang melibatkan mengamankan bel di leher kucing untuk memperingatkan kehadiran kucing diusulkan, kelompok tersebut sangat senang dengan ide tersebut. Namun, tidak ada tikus yang mau menjadi orang yang menjalankan tugas itu.
Fabel adalah cerita fiksi yang dimaksudkan untuk mengajarkan pelajaran atau moral. Dalam fabel ini, pelajaran yang diajarkan menyangkut penetapan tujuan yang realistis dalam menghadapi rintangan yang menantang. Sementara ide yang dihitung tikus terdengar bagus, kenyataannya implementasinya terbukti terlalu sulit.
Dari segi makna idiom, bel kucing berarti melakukan tugas yang sulit. Oleh karena itu, dalam arti tertentu, pepatah ini menawarkan pemenuhan ideal dari pelajaran dongeng. Jika tugas yang sulit berhasil dilakukan, maka ide awal kemungkinan telah dipikirkan dengan matang dan dieksekusi dengan pola pikir yang realistis tentang kemungkinan kemunduran.
Secara historis, pepatah kucing sering diterapkan pada gejolak politik. Seorang tokoh bangsawan yang sukses memimpin pemberontakan, misalnya, mendapat julukan belling-the-cat. Beberapa cendekiawan juga menggunakan frasa tersebut sebagai titik perbandingan antara demokrasi dan bentuk-bentuk pemerintahan politik lainnya.
Bell the cat dapat dirujuk untuk sejumlah situasi yang lebih pribadi juga. Cita-cita karir yang tinggi seperti menjadi atlet profesional atau ilmuwan terkenal dapat dianggap sebagai sesuatu yang buruk karena sulitnya tujuan dan banyaknya hambatan yang dapat menghalangi pencapaiannya. Sebuah tugas dengan tingkat bahaya atau ketidakpastian yang terlibat — seperti mendaki ke puncak gunung yang tinggi — juga bisa cocok dengan pepatah ini jika tugas itu diselesaikan dengan sukses. Bahkan memasuki atau tetap dalam hubungan pribadi dengan perbedaan kepribadian yang besar, perbedaan kelas, atau hambatan serupa lainnya dapat dipandang sebagai kisah sukses, atau teriakan kucing.