Sebuah t-shirt memiliki tubuh lurus dengan lengan di bagian atas yang membentuk huruf “t,” maka nama “t-shirt.” Sementara jenis kaus dalam katun yang serupa dikenakan sebelum kaus oblong, semuanya adalah jenis tanpa lengan, jadi sama sekali bukan kaus berbentuk “t”, atau kaus oblong. Angkatan Laut Amerika Serikat mulai membuat t-shirt untuk pelaut pada tahun 1913 karena mereka menginginkan sesuatu di bawah jumper pelaut yang akan menutupi bulu dada.
Pria sipil mengenakan pakaian dalam tanpa lengan yang disebut singlet. Baru pada akhir 30-an Hanes dan Sears Roebuck memproduksi t-shirt untuk dijual kepada warga sipil. Fruit of the Loom mulai memproduksi kaos pada tahun 1938.
Sears menawarkan kaos 24 sen pada tahun 1938 yang dirancang seperti pakaian dalam pelaut. Kemeja itu disebut kemeja “gob”; gob adalah istilah slang populer untuk seorang pelaut di Angkatan Laut Amerika Serikat. Kemeja gob diiklankan oleh Sears sebagai pakaian yang cocok untuk dikenakan sebagai pakaian luar daripada hanya sebagai pakaian dalam.
Ketika Marinir mulai mengenakan kaos putih sebagai pakaian luar, mereka segera menyadari bahwa mereka terlalu mudah untuk dikenali musuh. Orang-orang militer biasa mewarnai kaos dengan ampas kopi untuk menyamarkan diri mereka dengan lebih baik. Segera setelah itu, kaos militer hijau standar dikembangkan dan diberikan kepada Marinir dan kemudian Angkatan Darat.
Pengujian militer sebenarnya dilakukan dengan t-shirt untuk menentukan kelayakannya untuk dinas militer. Misalnya, beberapa anggota militer diberikan t-shirt dan dimintai komentar ketika membandingkannya dengan singlet tanpa lengan tradisional. Sebagian besar anggota militer lebih menyukai bentuk t-shirt karena berbagai alasan, misalnya, ransel lebih nyaman di bagian belakang bahu dengan t-shirt dan lengan memungkinkan penyerapan keringat yang lebih baik. Juga, lengan tambahan melindungi bahu dari sengatan matahari.
Saat Marlon Brando mengenakan t-shirt yang pas sebagai outer di “A Streetcar Named Desire”, hal itu cukup membuat heboh. James Dean dan Elvis juga memberikan t-shirt tampilan baru yang seksi dan gaya yang lebih ketat yang menunjukkan tubuh pria menjadi sangat populer. T-shirt jelas merupakan pakaian maskulin sampai tahun 1950-an ketika kaos sporty mulai dipakai oleh kedua jenis kelamin dan dihiasi dengan huruf-huruf untuk tim sekolah dan klub.
T-shirt tie-dye populer di tahun 1960-an dan t-shirt yang dicetak dengan bintang musik dan televisi menjadi hit di tahun 1970-an. Bentuk dasar “t” dari kemeja tetap sama sementara garis leher berubah menjadi scoop, vees, dan lengan menjadi panjang atau sedang. Tak lama kemudian kaos tersebut tersedia dalam berbagai variasi seperti yang dihias oleh desainer dengan batu semi mulia. Murah dan nyaman, t-shirt, terkadang juga dieja t-shirt, tetap menjadi bagian dari budaya Amerika saat ini.