Keluarnya gumpalan darah saat menstruasi adalah hal yang normal, karena lapisan rahim yang menebal sedang ditumpahkan dan dikeluarkan. Alasan lain untuk pembekuan selama menstruasi dapat mencakup perubahan gaya hidup tertentu, seperti penurunan berat badan atau pengobatan. Kunjungan ke profesional medis mungkin diperlukan jika frekuensi pembekuan darah meningkat, karena masalah kesehatan yang serius dapat berkembang.
Aliran yang deras adalah salah satu alasan untuk mengeluarkan gumpalan darah selama suatu periode. Antikoagulan yang diproduksi tubuh untuk memungkinkan aliran darah dan mencegah pembekuan tidak efektif selama siklus menstruasi yang berat. Akibatnya, pembekuan lebih mungkin terjadi dan mungkin menyebabkan pendarahan menstruasi tampak lebih kental.
Keguguran, penghentian kehamilan, juga dapat menyebabkan seorang wanita mengeluarkan gumpalan darah. Dalam kasus keguguran di mana kelainan seperti lupus terbukti, pembekuan mencegah plasenta menerima darah. Obat-obatan yang dijual bebas seperti baby aspirin dapat digunakan untuk mengencerkan darah dan menurunkan risiko pembekuan dalam keadaan ini.
Tumor fibroid yang tumbuh di dalam rahim juga berkontribusi pada keluarnya bekuan darah selama menstruasi. Tumor non-kanker ini cenderung menyebabkan perdarahan menstruasi yang berat dan tidak normal. Akibatnya, fibroid meningkatkan jumlah gumpalan yang terbentuk selama menstruasi.
Ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen adalah penyebab lain dari pembekuan selama periode. Hormon progesteron diproduksi oleh ovarium untuk membantu rahim mempersiapkan pembuahan ketika sel telur dilepaskan. Estrogen membantu dalam proses reproduksi, perkembangan karakteristik seksual wanita dan pengaturan siklus menstruasi. Keseimbangan antara progesteron dan estrogen dapat terganggu karena berbagai faktor, termasuk menopause, pengobatan, penurunan atau penambahan berat badan yang signifikan, polip jinak, dan endometriosis. Ketika ketidakseimbangan terjadi, lapisan rahim menjadi tebal dan menyebabkan pendarahan yang lebih berat, yang meningkatkan perkembangan pembekuan darah.
Penyakit radang panggul (PID) mungkin menjadi salah satu alasan yang lebih serius untuk mengeluarkan gumpalan darah selama menstruasi. Penyakit ini merupakan infeksi pada organ reproduksi, termasuk saluran tuba, rahim, dan leher rahim. PID menyebabkan perdarahan menstruasi yang tidak normal dan berhubungan dengan penyakit menular seksual, termasuk gonore dan klamidia.
Metode pengendalian kelahiran seperti kontrasepsi oral, penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dan penggunaan kontrasepsi suntik juga dapat menyebabkan wanita mengeluarkan gumpalan darah selama menstruasi. Efek samping dari metode pengendalian kelahiran ini termasuk perdarahan menstruasi yang lebih berat, tidak teratur dan berkepanjangan, yang meningkatkan risiko pembekuan.