Attica adalah wilayah Yunani yang berpusat di sekitar kota Athena, di wilayah Timur-Tengah daratan Yunani. Attica termasuk Semenanjung Attic di mana Athena berada, bersama dengan taburan pulau. Dalam sejarah Klasik, Attica adalah wilayah yang sangat penting di dunia, berfungsi sebagai pusat budaya Yunani selama berabad-abad, dan saat ini wilayah tersebut menarik sejumlah pengunjung, mulai dari arkeolog yang penasaran hingga wisatawan yang ingin menjelajahi Yunani.
Menurut mitologi Yunani, Attica adalah salah satu yang diperintah oleh empat suku yang berselisih yang disatukan di bawah Raja Theseus. Berkat banyak pelabuhan di Attica, termasuk kota modern Piraeus, wilayah ini menjadi kekuatan perdagangan yang tangguh. Attica menjabat sebagai pusat kota-negara Athena, yang merupakan negara-kota paling kuat di Yunani sampai Perang Peloponnesia, yang mengacaukan masyarakat Yunani, membuka jalan bagi berbagai macam konflik dan perang saudara yang akhirnya memungkinkan orang-orang Yunani jatuh. mangsa Kekaisaran Romawi yang sedang tumbuh.
Bukti arkeologi menunjukkan bahwa orang telah tinggal di Attica selama ribuan tahun, jauh sebelum munculnya budaya Yunani. Mereka mungkin ingin mengambil keuntungan dari iklim Mediterania yang sejuk di wilayah itu, bersama dengan dua sungai kuat yang memasok air ke dataran subur Attica, yang diciptakan oleh sejumlah pegunungan yang membelah daerah itu menjadi potongan-potongan kecil.
Wilayah Yunani ini memiliki berbagai situs arkeologi yang menakjubkan, termasuk banyak kuil Yunani seperti Parthenon di Athena. Pengunjung Attica dapat melihat lapangan olahraga, sisa-sisa pemukiman, dan sisa-sisa budaya Yunani lainnya, baik di situ maupun di museum. Sayangnya, banyak artefak telah dibawa keluar dari Yunani untuk dipamerkan di wilayah lain di dunia, meskipun pemerintah Yunani melobi untuk mengembalikan artefak budaya yang berharga, menunjukkan bahwa mereka berasal dari negara asalnya.
Pada satu titik, sebagian besar Attica berhutan. Ini telah berubah, karena tempat tinggal manusia, meskipun masih ada cukup banyak pohon di wilayah itu untuk menimbulkan risiko besar ketika kebakaran hutan mulai menyebar, karena penduduk Yunani belajar untuk kecewa baru-baru ini pada 2007, ketika kebakaran hutan menghancurkan Yunani Selatan. Wilayah ini juga kaya akan tanah liat, yang digunakan untuk membuat pot terkenal Yunani Klasik, bersama dengan perak dan timah.