Tahun 2014 adalah waktu yang berdarah dan penuh gejolak di Ukraina. Pada bulan Februari tahun itu, kekerasan di ibukota, Kiev, mencapai puncaknya, ketika polisi anti huru hara dan pemrotes anti-pemerintah bentrok setiap hari di kota, yang akhirnya mengakibatkan kematian 130 orang.
Menggarisbawahi peristiwa kekerasan tahun ini, ketika Google menyusun daftar tahunan resep yang paling banyak dicari, “Molotov cocktail” (alat pembakar buatan sendiri) lebih populer di Ukraina daripada favorit khas seperti pizza dan kue.
Apa yang disebut Revolusi Martabat, juga dikenal sebagai revolusi Euromaidan, dipicu ketika Presiden Viktor Yanukovych meninggalkan kesepakatan dengan Uni Eropa demi hubungan yang lebih kuat dengan Rusia. Yanukovych digulingkan dari jabatannya dan melarikan diri ke Rusia pada 22 Februari 2014. Namun, itu bukan akhir dari kekerasan, karena negara itu juga diguncang oleh krisis berikutnya di Krimea dan Donbass.
Lebih lanjut tentang bom molotov:
Finlandia pertama kali datang dengan istilah eksplosif kembali pada tahun 1939. Itu dinamai Vyacheslav Molotov, seorang menteri Soviet yang telah menyusun rencana untuk menyerang Finlandia sebelum pecahnya Perang Dunia II.
Koktail Molotov dimulai dengan botol kaca pecah berisi cairan yang mudah terbakar – biasanya bensin, solar, metanol atau terpentin – dengan kain lap di atasnya. Detonasinya sederhana: Nyalakan kain dan lempar.
Orang Ukraina yang mencari bom rakitan diarahkan ke halaman Wikipedia yang menawarkan riwayat lengkap perangkat tersebut, atau ke situs jahat yang menawarkan instruksi pemrotes tentang cara memasangnya dengan benar.