Apa itu Gerakan Populis?

Gerakan populis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai inisiatif reformasi yang terkait dengan sentimen populer. Di Amerika Serikat, Partai Rakyat akhir abad ke-19 juga dikenal sebagai Partai Populis. Kebangkitan sosialisme di Amerika Latin sering dianggap sebagai manifestasi modern dari gerakan ini. Namun, beberapa orang mengkritik populisme yang tidak terkendali, karena dapat mengakibatkan penindasan terhadap suara minoritas.

Di AS, resesi tahun 1890-an berdampak pada sektor ekonomi agraris lebih awal daripada sektor lainnya. Harga tanaman di negara bagian Selatan dan Barat Tengah jatuh, dan banyak petani percaya bahwa pemerintah tidak mengambil tindakan yang cukup terhadap perusahaan kereta api dan industri kuat lainnya. Monopoli besar yang dimiliki oleh taipan kaya meningkat selama periode ini. Oposisi publik terhadap entitas bisnis besar di AS ini merupakan salah satu cikal bakal gerakan populis.

Partai Rakyat, didirikan pada tahun 1887, adalah partai politik pertama di AS yang juga mengidentifikasi sebagai Partai Populis, dan memprakarsai banyak seruan untuk reformasi yang kemudian menjadi undang-undang. Pemilihan langsung senator AS adalah platform satu partai, yang akhirnya menjadi amandemen konstitusi pada tahun 1912. Program sosial bagi petani selama masa depresi ekonomi menjadi kenyataan selama tahun 1930-an. Partai Rakyat menolak sebagian karena itu terkait dengan gerakan untuk mengizinkan koin perak gratis, sebuah kebijakan yang akan menyebabkan inflasi dan tidak menarik bagi warga kota.

Di Amerika Latin, ada aktivisme dan revolusi baru-baru ini yang terkait dengan populisme. Amerika Latin telah menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat selama beberapa dekade terakhir dibandingkan dengan banyak negara Barat dan Asia, dan banyak yang menyalahkan ini pada kepemilikan asing atas industri besar Amerika Latin. Selain itu, kekayaan di banyak negara Amerika Latin lebih terkonsentrasi daripada di bagian lain dunia, yang membuat mayoritas warganya miskin secara ekonomi. Sosialisme, dan potensinya untuk mendistribusikan kembali pendapatan, telah mendapatkan popularitas di Amerika Latin, dan banyak yang menganggap ini sebagai bagian dari gerakan populis.

Ada juga pengertian negatif dari istilah populisme. Diusulkan bahwa “kekuasaan massa,” atau kekuasaan rakyat yang tidak terkendali, dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial, seperti dalam kasus kejatuhan Roma. Beberapa cendekiawan juga menyatakan bahwa gerakan semacam itu dapat menjadi asal mula gerakan fasis. Penindasan minoritas oleh mayoritas, misalnya, dapat terjadi jika kekuatan negara mengikuti sentimen populer yang tidak terkendali.