Apa itu Tin Pan Alley?

Tin Pan Alley adalah sebuah kawasan New York City di Amerika Serikat (AS), dekat 5th Avenue dan 28th Street. Banyak produser musik, penerbit dan penyanyi-penulis lagu mendirikan toko di daerah itu, dan seluruh kelompok dikenal sebagai Tin Pan Alley selama akhir 1800-an dan awal 1900-an. Grup ini dianggap sebagai kekuatan dominan musik populer dan penerbitan musik di Amerika pada waktu itu.

Penerbitan musik sudah ada di AS sebelum Tin Pan Alley, tetapi tidak sesukses itu. Dengan undang-undang hak cipta AS yang lemah pada awal 1800-an, siapa pun dapat mencetak lembaran musik, terlepas dari siapa pemiliknya, dan menjualnya. Ketika undang-undang hak cipta diperkuat pada akhir tahun 1800-an, musisi, komposer, dan agen penerbitan musik melihat peluang dan mulai bekerja sama untuk menghasilkan musik—dan uang—sebanyak mungkin. Pada saat yang sama piano menjadi lebih populer dari sebelumnya, dengan banyak keluarga di seluruh AS memperoleh satu untuk rumah mereka. Hal ini pada gilirannya menciptakan permintaan akan lembaran musik, yang pada gilirannya menyebabkan lebih banyak lagi perusahaan penerbitan musik memasuki bisnis ini. Pada akhir tahun 1800-an, penerbitan musik menjadi bisnis yang berkembang pesat, dan Tin Pan Alley telah menjadi pusatnya.

Lagu-lagu Tin Pan Alley juga merupakan makanan umum bagi para pemain Vaudeville, menciptakan beberapa rekaman musik pop pertama dalam sejarah Amerika Serikat. Banyak lagu yang diciptakan pada masa kejayaan yang masih bisa dikenali hingga saat ini, antara lain Take Me Out To The Ball Game, My Blue Heaven, Oh by Jingo! dan Sampaikan Salamku untuk Broadway. Daftar nama yang dapat dikenali bahkan lebih besar, dan menampilkan legenda musik seperti Irving Berlin, Milton Ager, George Gershwin, dan Hoagy Carmichael.

Mengapa ruas jalan New York City itu dipilih sebagai titik fokus untuk industri penerbitan musik tidak diketahui. Sama tidak diketahui dari mana nama Tin Pan Alley berasal, meskipun teori umum, dan kemungkinan besar legenda urban, adalah bahwa nama itu dijuluki oleh orang-orang yang mengklaim bahwa suara semua piano yang dimainkan pada saat yang sama terdengar seperti panci timah yang dibenturkan. .

Suara-suara itu tidak dimaksudkan untuk bertahan selamanya, dan sementara sebagian besar lanskap musik Amerika tahun 1900-an secara langsung dibentuk oleh musik yang keluar dari Tin Pan Alley, itu mulai tidak disukai seiring berjalannya waktu. Orang-orang berhenti membeli lembaran musik, lebih memilih musik rekaman, dan Vaudeville, yang telah menjadi outlet kreatif untuk sebagian besar musik yang diproduksi di Tin Pan Alley, digantikan oleh industri film. Yang tersisa dari area musik yang dulu ramai adalah plakat kecil yang menandakan pentingnya bagi sejarah New York dan sejarah Amerika.