The Chief Financial Officers Act tahun 1990 meningkatkan pengawasan pengeluaran oleh semua lembaga pemerintah, dalam upaya untuk mengekang miliaran dolar yang terbuang setiap tahun melalui penipuan, pemborosan, penyalahgunaan, dan salah urus. Idenya adalah bahwa setiap lembaga akan memiliki Chief Financial Officer, yang akan memimpin upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan melakukan audit yang komprehensif. Namun hingga Desember 2018, Departemen Pertahanan AS belum memenuhi persyaratan tersebut. Dan kesimpulan dari 1,200 auditor yang memeriksa pengeluaran untuk berbagai sistem senjata, personel militer, dan properti? “Kami gagal dalam audit, tetapi kami tidak pernah berharap untuk lulus,” kata Wakil Menteri Pertahanan Patrick Shanahan.
Hanya satu pertempuran dalam perang yang sedang berlangsung:
Anggaran pertahanan AS untuk tahun fiskal 2018 adalah sekitar $700 miliar USD. Dalam konferensi pers, Shanahan tidak memberikan perincian tentang berapa banyak uang yang tidak dipertanggungjawabkan.
Pejabat militer telah mengatakan bahwa mungkin perlu bertahun-tahun sebelum Pentagon dapat menutup kesenjangan dan kesalahan akuntansi dan benar-benar lulus audit.
Dalam email tindak lanjut, juru bicara Pentagon Joseph Buccino menjelaskan temuan tersebut: “Untuk memperjelas, audit bukanlah proses lulus-gagal. Kami tidak menerima temuan yang merugikan (kategori serendah mungkin) di area mana pun.”