Beantown adalah nama lain untuk kota Amerika Boston, Massachusetts. Pada awal sejarahnya, kota ini terkenal dengan produksi molase, beberapa di antaranya digunakan untuk membuat rum, tetapi sebagian besar juga sering digunakan untuk membuat kacang panggang. Reputasi Boston dalam membuat hidangan ini diyakini menjadi faktor yang membuat kota ini mendapat julukannya.
Satu desas-desus tentang asal usul nama Beantown menyangkut pernyataan yang dibuat oleh seorang penduduk terkemuka Boston pada awal abad ke-20. Orang ini dikatakan telah menciptakan ungkapan, “Anda tidak tahu kacang sampai Anda datang ke Boston.” Ungkapan itu melekat dan menjadi banyak digunakan oleh penduduk setempat ketika mereka berbicara dengan turis.
Selama awal abad ke-20, kota Boston sering mencetak kartu pos yang bergambar pot kacang di atasnya. Ini menunjukkan bahwa reputasi kota untuk membuat kacang panggang telah menyebar ke seluruh negeri. Selama era ini, pengunjung mulai meminta hidangan ini secara teratur di restoran Beantown.
Tampaknya banyak faktor yang menyebabkan Boston mendapat julukan Beantown. Fakta bahwa penduduk Boston makan kacang coklat dalam jumlah besar yang sering dibumbui dengan molase yang diproduksi di sana kemungkinan merupakan kontributor utama. Kacang panggang Boston telah dinikmati oleh penduduk lokal dan turis sejak kota ini pertama kali dihuni pada tahun 1600-an.
Pada tahun 1870-an, Boston adalah rumah bagi tim bisbol yang disebut “Boston Beaneaters.” Hari ini tim ini dikenal sebagai Atlanta Braves. Tidak pasti bagaimana tim mendapatkan nama ini. Pada era ini, istilah “pemakan kacang” adalah ungkapan yang menyinggung karena banyak warga miskin yang makan banyak kacang merah, karena ini adalah makanan yang relatif murah.
Selama akhir abad ke-19, Boston adalah tempat dari banyak reuni tentara Perang Saudara Amerika. Panci kacang digunakan selama reuni ini, mungkin untuk memasak makanan dalam jumlah besar bagi mereka yang hadir. Beberapa pot diambil dari reuni ini sebagai oleh-oleh. Pot kacang yang berasal dari Boston ini membantu kota dikaitkan dengan makan kacang.
Pada masa kolonial, Boston adalah bagian dari apa yang dikenal sebagai Perdagangan Segitiga. Perdagangan ini antara Amerika Utara, Eropa, Afrika dan Hindia Barat. Budak di Hindia Barat akan menjual gula ke pedagang dari Boston. Para pedagang ini kemudian menggunakannya untuk membuat molase dan rum, yang kemudian dijual kepada para pedagang di Eropa dan Afrika Barat. Akhirnya, molase ini digunakan dalam pembuatan kacang panggang.