Sistem boarding pass tanpa kertas adalah inovasi teknologi yang memungkinkan penumpang maskapai untuk mengunduh dan menampilkan informasi perjalanan di telepon seluler berkemampuan Internet atau personal digital assistant (PDA). Selama check-in bandara, telepon atau PDA diberikan kepada staf maskapai dan pejabat Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) untuk dipindai sebagai pengganti boarding pass kertas biasa. Selain ramah lingkungan, sistem ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dan mempermudah proses perjalanan udara.
Umumnya, wisatawan AS yang ingin memanfaatkan sistem boarding pass paperless harus terlebih dahulu melakukan check-in di situs web maskapai. Dia kemudian akan menerima email yang menyertakan kode batang terenkripsi. Barcode ini berisi semua informasi yang muncul pada boarding pass tradisional, seperti nomor gerbang dan penetapan kursi. Pelancong kemudian menunjukkan perangkat selulernya dengan kode batang yang ditampilkan kepada pejabat TSA dan staf maskapai di semua pos pemeriksaan bandara. Menggunakan perangkat genggam, petugas dan staf memindai kode batang ini, memverifikasi bahwa informasi boarding adalah asli.
Otoritas TSA mengklaim bahwa sistem boarding pass tanpa kertas dapat memfasilitasi keamanan perjalanan udara yang lebih tinggi. Kode batang terenkripsi yang digunakan dalam sistem dikatakan jauh lebih sulit dipalsukan daripada boarding pass kertas. Dengan demikian, dengan meningkatnya penggunaan boarding pass tanpa kertas, insiden boarding pass palsu kemungkinan akan berkurang. Namun, untuk membuat keamanan bandara selengkap mungkin, pejabat TSA mengharuskan semua pelancong yang menggunakan sistem tanpa kertas untuk memberikan identifikasi foto yang valid yang sesuai dengan informasi yang terdapat dalam kode batang.
Selain memperkuat keamanan perjalanan udara, sistem boarding pass paperless juga dapat mempermudah proses check-in bandara, mengurangi stres yang terkadang menyertai pengalaman perjalanan udara. Penyederhanaan ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa informasi boarding terenkripsi dapat di-refresh di perangkat genggam pelancong. Setelah di-refresh, informasi boarding akan menampilkan perubahan apa pun yang mungkin telah dilakukan pada boarding gate, itinerary penerbangan, penetapan tempat duduk penumpang, dan sebagainya. Kemampuan ini memungkinkan traveler untuk menghindari kecelakaan seperti melapor ke gerbang yang salah.
Salah satu manfaat terakhir dari sistem boarding pass tanpa kertas adalah ditinggalkannya kartu boarding fisik. Menampilkan informasi boarding secara elektronik menghemat kertas dan karenanya ramah lingkungan. Selain itu, hal ini berpotensi mempercepat proses perjalanan dengan menghilangkan kemungkinan traveler salah menaruh atau lupa kartunya, kesalahan yang biasanya hanya bisa diperbaiki dengan mendapatkan kartu baru.