Baik bepergian di dalam negeri atau mengunjungi daerah yang ramah lingkungan di luar negeri, pelancong ramah lingkungan harus mempersenjatai diri dengan beberapa tips untuk perjalanan lingkungan. Beberapa tips terbaik untuk wisata lingkungan termasuk membawa botol air yang dapat digunakan kembali, membatasi sampah, menggunakan transportasi umum, dan mempelajari aturan dan peraturan ekowisata tertentu di daerah yang dikunjungi. Saat bepergian dengan anak-anak, juga disarankan untuk melatih anak-anak dalam kebiasaan ramah lingkungan yang tepat. Wisatawan hijau harus menyadari fauna dan flora lokal di daerah tersebut, dan menghindari mengganggu lingkungan dengan mengumpulkan serangga atau memetik bunga. Jika menginap di hotel, wisatawan harus memilih hotel hijau yang mempraktikkan sejumlah kebiasaan ramah lingkungan.
Ketika memilih hotel hijau untuk perjalanan lingkungan, wisatawan harus melihat tanda-tanda bahwa hotel mempraktikkan sejumlah kebiasaan ekowisata. Beberapa hotel mungkin mengklaim ramah lingkungan, tetapi pada kenyataannya hanya menekankan satu atau dua praktik perjalanan hijau. Wisatawan harus mencari hotel yang menerapkan sejumlah praktik ramah lingkungan, seperti mengizinkan tamu untuk menggunakan kembali handuk dan seprai atau menyediakan kegiatan wisata lingkungan untuk tamu. Staf di hotel hijau harus dilatih dengan baik dalam praktik lingkungan. Wisatawan juga harus mencari hotel yang menggunakan sumber energi terbarukan, toilet aliran rendah, dan kemasan biodegradable untuk perlengkapan mandi.
Membatasi sampah dan mempraktikkan kebiasaan daur ulang mungkin merupakan salah satu tip terbaik untuk perjalanan lingkungan. Barang apa pun yang tidak dapat didaur ulang di area yang dikunjungi harus dibawa pulang. Saat berkemas untuk wisata lingkungan, wisatawan harus mempertimbangkan kemasan makanan ringan atau makanan dan minuman lainnya. Kemas makanan yang memiliki pembungkus biodegradable atau buah-buahan yang tidak memiliki kemasan apa pun. Disarankan juga untuk membawa botol air yang dapat digunakan kembali daripada menggunakan wadah plastik.
Untuk mengurangi jumlah asap gas dan keausan kendaraan, langkah-langkah harus diambil untuk bepergian dengan cara yang ramah lingkungan. Wisatawan harus berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Jika berjalan kaki, wisatawan harus memanfaatkan kesempatan untuk memungut sampah di sepanjang jalan. Bersepeda adalah cara lain untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sambil menjelajahi daerah tersebut.
Saat bepergian dengan anak-anak, wisatawan hijau harus mengajari mereka tentang perjalanan ramah lingkungan. Upaya harus dilakukan untuk mempelajari flora dan fauna di daerah tersebut dan mempelajari spesies mana yang mungkin terancam punah atau langka. Serangga atau flora lokal tidak boleh dibeli sebagai suvenir. Jika turis bepergian dengan bayi, popok katun yang dapat digunakan kembali adalah alternatif popok plastik sekali pakai yang dapat merusak lingkungan.