Transistor 2N3904 adalah transistor bipolar negatif-positif-negatif (NPN), yang berarti biasanya berlaku untuk sirkuit ground negatif. Ini dapat digunakan untuk sinyal audio serta untuk aplikasi switching kecepatan menengah. Transistor kecil ini merupakan lawan dari transistor 2N3906 yang merupakan transistor positif-negatif-positif (PNP). Dengan menyuntikkan arus basis kecil ke transistor 2N3904, arus kolektor yang lebih besar dapat dihasilkan.
Transistor ini memiliki tiga terminal yang disebut emitor, basis, dan kolektor. Emitor dan kolektor adalah terminal utama dari transistor 2N3904. Tergantung pada konfigurasi rangkaian, beban atau setara beban dapat dihubungkan baik ke emitor atau kolektor.
Salah satu dari berbagai parameter transistor 2N3904 dikenal sebagai beta, atau gain arus, yang merupakan rasio arus kolektor dengan arus basis. Untuk penguatan arus 100, perubahan 0.001 ampere (A) pada arus basis menghasilkan perubahan 0.1 A pada kolektor. Ini menunjukkan bagaimana transistor 2N3904 dapat menjadi penguat. Perubahan kecil pada arus basis menyebabkan perubahan ratusan kali pada arus kolektor, yang dapat diterjemahkan menjadi perubahan tegangan atau daya. Dengan merancang tahapan transistor secara kaskade, dimungkinkan untuk membangun amplifier, sakelar, dan osilator untuk berbagai aplikasi.
Biasing mengacu pada arus idle pada terminal transistor. Sebagai aturan umum, transistor 2N3904 memerlukan bias maju pada basis ke emitor, artinya ada potensial positif di basis dengan referensi ke emitor. Perlu dicatat bahwa basis adalah material tipe positif (P), sedangkan emitor adalah material tipe negatif (N). Jumlah bias maju harus dikontrol tergantung pada aplikasi spesifik. Terlalu banyak bias maju biasanya akan menyebabkan arus kolektor yang berlebihan, yang biasanya menyebabkan saturasi.
Ketika ada bias balik pada sambungan basis-ke-emitor, arus kolektor biasanya mendekati nol. Hal ini menyebabkan cutoff, atau kondisi yang terjadi ketika arus kolektor hampir nol. Dalam aplikasi switching dan frekuensi radio, operasi dekat cutoff digunakan untuk mematikan arus beban pada kolektor. Untuk aplikasi frekuensi radio, beroperasi di dekat cutoff memungkinkan untuk “mengalirkan” sirkuit khusus yang dikenal sebagai sirkuit tangki, yang beresonansi seperti cara pendulum berayun ketika diberi dorongan.