Apa itu Pengukur Hujan Nirkabel?

Pengukur hujan nirkabel adalah perangkat elektronik yang mengukur dan mencatat curah hujan harian di penadah hujan dan mengirimkan hasilnya secara nirkabel ke panel layar. Pengukur hujan nirkabel selalu terdiri dari setidaknya dua komponen fisik — pengumpul hujan luar ruangan dan unit dalam ruangan yang menerima informasi pengukuran dari pengumpul hujan. Selain mengukur curah hujan, banyak alat pengukur hujan juga memiliki kemampuan untuk mengukur tekanan udara dan suhu di luar ruangan. Fungsi tambahan ini memungkinkan pengukur hujan nirkabel juga bertindak sebagai barometer dan termometer luar ruangan. Beberapa pengukur juga mengukur kelembaban luar dan suhu dalam dan dapat diprogram untuk memperingatkan alarm ketika mereka mendeteksi hujan atau es.

Secara tradisional, alat pengukur hujan adalah silinder bertingkat yang mengharuskan pengamat untuk berjalan di luar, sering kali selama cuaca buruk, untuk membaca tingkat curah hujan secara manual. Alat pengukur hujan nirkabel, meskipun tidak selalu seakurat pengukur standar, memiliki dua keunggulan utama dibandingkan metode tradisional. Karena data ditransmisikan ke panel layar, yang disimpan di dalam ruangan, pengguna dapat melihat tingkat curah hujan tanpa harus keluar. Selain itu, sebagian besar pengukur memiliki pengumpul hujan yang mengosongkan sendiri, yang menghilangkan kebutuhan untuk mengosongkan pengumpul sebelum hujan untuk mendapatkan pembacaan yang akurat. Pengukur hujan elektronik juga tersedia dalam versi kabel, tetapi pengukur hujan nirkabel lebih fleksibel dan lebih mudah dipasang, karena tidak ada kabel yang menghubungkan antara kolektor dan unit tampilan.

Alat pengukur hujan standar paling awal diperkirakan telah ditemukan oleh Pangeran Munjong di Korea pada tahun 1441 dan digunakan oleh ayahnya, Raja Sejong, untuk menentukan pajak tanah. Dengan mendistribusikan pengumpul hujan ukuran standar ke setiap desa, Sejong dapat mengenakan pajak kepada penduduk desa berdasarkan jumlah hujan yang mereka terima, karena curah hujan yang lebih besar berarti panen yang lebih besar. Pengukur hujan tipping-bucket ditemukan oleh Christopher Wren pada tahun 1662. Pengukur jenis ini bekerja dengan mengukur berapa kali tuas ditekan oleh volume hujan yang diketahui.

Di zaman modern, data yang dikumpulkan oleh alat pengukur hujan dan alat pengukur cuaca lainnya digunakan oleh ilmuwan atmosfer, yang dikenal sebagai ahli meteorologi, untuk memprediksi perkiraan curah hujan di masa depan. Pengukuran dan prediksi ini sangat berharga bagi individu dalam pertanian dan industri terkait cuaca lainnya. Alat pengukur hujan juga digunakan oleh individu yang tertarik pada cuaca sebagai hobi.