Apa itu Daguerreotype?

Daguerreotype adalah foto yang dihasilkan menggunakan proses daguerreotyping. Daguerreotypes sering dianggap sebagai bentuk fotografi pertama yang layak, meskipun teknik ini dengan cepat digantikan dengan proses fotografi yang lebih efektif. Beberapa contoh daguerreotypes dapat dilihat pada pajangan di museum dan fasilitas yang memelihara materi yang berkaitan dengan sejarah fotografi, dan replika daguerreotypes sering dicetak di buku teks sehingga pembaca dapat melihat seperti apa sosok dan tempat bersejarah itu sebenarnya.

Proses tersebut dikembangkan melalui upaya bersama antara Louis Jacques Mande Daguerre dan Nicephore Niepce. Niepce meninggal sebelum prosesnya disempurnakan, meninggalkan Daguerre untuk menyempurnakan tekniknya, menamainya dengan namanya sendiri, dan mengambil daguerreotype pertama yang diketahui pada tahun 1837. Dua tahun kemudian, penemuan itu diumumkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis, dan pemerintah Prancis menyatakan daguerreotype sebuah “hadiah untuk dunia.” Proses fotografi menyebar dengan cepat dan untuk pertama kalinya, fotografi menjadi profesi yang layak.

Untuk mengambil daguerreotype, fotografer menggunakan pelat fotografi yang dipoles yang dilapisi perak iodida. Pelat terkena cahaya melalui kamera, dan kemudian diasapi di atas merkuri hangat sampai gambar berkembang, di mana gambar dapat diperbaiki. Gambar yang dihasilkan biasanya terbalik, kecuali jika kamera dilengkapi dengan cermin, dan juga sangat rapuh dan sensitif terhadap cahaya dan panas.

Secara historis, daguerreotypes dijual dalam wadah kaca sehingga kaca dapat melindungi gambar. Bahkan dengan kotak kaca pelindung, banyak dari gambar-gambar ini telah hilang seiring waktu, meskipun ada beberapa gambar yang bertahan, seperti potret awal Abraham Lincoln sebagai Senator Amerika Serikat. Daguerreotyping juga memiliki kelemahan yang berbeda sebagai proses fotografi langsung, membuat gambar tidak mungkin untuk direplikasi dan didistribusikan. Salinan daguerreotypes dapat dibuat dengan ukiran, tetapi ukiran tidak menangkap tingkat detail yang sama seperti foto.

Daguerreotype terbukti menjadi hit besar ketika dirilis ke dunia. Banyak studio fotografi potret bermunculan di setiap kota besar untuk melayani orang-orang yang menuntut foto. Saat proses disempurnakan, waktu yang dibutuhkan untuk eksposur menyusut dari 15 menjadi 30 menit menjadi kurang dari satu menit, membuat fotografi lebih nyaman dan dapat diterapkan untuk subjek potret. Pengenalan ambrotype pada tahun 1854 secara efektif mendorong daguerreotype keluar dari mode, tetapi dapat dikatakan bahwa daguerreotype membuka jalan bagi fotografi modern dengan menunjukkan bahwa fotografi dapat dilakukan secara komersial.