Apa itu Kalsium Karbida?

Kalsium karbida adalah senyawa kimia yang mengandung kalsium dan karbida, dengan rumus kimia CaC2. Kalsium karbida murni tidak berwarna, tetapi sebagian besar bahan diproduksi secara industri, dan agak tidak murni, memberikan warna hitam atau putih keabu-abuan, tergantung kualitasnya. Kegunaan utama zat ini adalah dalam produksi gas asetilena yang mudah terbakar.

Kalsium karbida perlu diproduksi secara industri, karena tidak terjadi secara alami dalam jumlah besar. Suhu yang sangat tinggi, pada urutan 3630 derajat Fahrenheit (2000 derajat C) diperlukan untuk menghasilkan bahan. Itu dibuat dalam jenis tungku yang disebut tungku busur listrik, yang dapat mencapai suhu yang jauh lebih panas daripada yang diperoleh melalui pembakaran sederhana. Proses kimia dasar yang digunakan untuk membuat bahan tersebut tidak berubah sejak ditemukan pada tahun 1888.

Ketika setiap kadar kalsium karbida bersentuhan dengan air, reaksi kimia segera dimulai, yang menghasilkan dua senyawa baru, salah satunya adalah asetilena, gas mudah terbakar yang sangat berguna. Negara-negara seperti Cina menggunakan asetilena dalam jumlah besar sebagai bahan bakar industri, terutama karena lebih murah untuk dibuat dan digunakan di dalam negeri daripada mengimpor minyak bumi untuk tujuan yang sama. Anehnya, asetilena juga dapat digunakan untuk mempercepat pematangan buah, dengan cara yang sama seperti etilena digunakan.

Kegunaan lain dari kalsium karbida adalah dalam pembuatan beberapa jenis pupuk. Kalsium sianamida adalah salah satunya, dan diproduksi ketika kalsium karbida bereaksi dengan nitrogen pada suhu tinggi. Beberapa proses pembuatan baja juga memerlukan penggunaan bahan ini.

Salah satu kegunaan lama dari bahan ini adalah dalam perangkat yang disebut lampu karbida. Ini adalah jenis lampu yang memanfaatkan fakta bahwa air dan kalsium karbida bereaksi bersama untuk membuat asetilena. Lampu-lampu ini digunakan di pertambangan yang dimulai pada akhir abad ke-19. Nyala api terbuka yang dihasilkan oleh pembakaran asetilena di lampu mengesampingkan penggunaannya di tambang batu bara, tetapi penambang timah, tembaga, dan batu tulis dapat memanfaatkannya.

Lampu karbida juga digunakan sebagai suar mercusuar, dan bahkan sebagai lampu depan mobil dan sepeda. Penggunaannya jarang hari ini, dan terutama terbatas pada perburuan dan penjelajahan gua, dan bahkan di sini, opsi pencahayaan yang lebih baik biasanya tersedia. Penting untuk diingat bahwa asetilena yang dihasilkan ketika kalsium karbida bersentuhan dengan air adalah gas yang sangat mudah terbakar dan berpotensi meledak, dan tindakan pencegahan keselamatan harus diambil sesuai dengan itu.