Apa itu Autoradiografi?

Autoradiografi adalah proses pengambilan jenis gambar, yang disebut autoradiografi, yang menunjukkan konsentrasi relatif bahan radioaktif yang ada di dalam subjek. Subjek biasanya spesimen biologis atau bagian tubuh manusia. Pelat fotografi terkena emisi radioaktif dari subjek yang dipelajari, menghasilkan gambar.

Radiografi adalah penggunaan bahan radioaktif atau sinar-x untuk menghasilkan gambar. Menggunakan sinar-x untuk membombardir subjek sambil mengekspos pelat fotografi atau film ke sinar-x adalah metode yang paling umum untuk jenis pencitraan ini. Autoradiografi menghasilkan gambar yang serupa tetapi bergantung pada emisi partikel alfa dan beta dan sinar gamma yang dilepaskan oleh peluruhan zat radioaktif di dalam subjek, bukan dari sumber luar. Gambar yang dihasilkan akan memungkinkan teknisi terlatih untuk menentukan konsentrasi relatif bahan radioaktif dan distribusinya.

Terkadang para ilmuwan dengan sengaja memasukkan zat radioaktif ke dalam suatu benda atau jaringan. Disiplin sitologi, yang merupakan studi tentang sel dan strukturnya, dan histologi, studi tentang jaringan dan strukturnya, keduanya dapat memperoleh manfaat dari autoradiografi. Autoradiograf dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang struktur seluler dan jaringan dan bagaimana bahan radioaktif diserap dan didistribusikan.

Dalam autoradiografi digital, komputer dan instrumen pendeteksi radiasi bekerja sama untuk menyediakan gambar radiografi. Jenis autoradiografi ini memungkinkan studi jaringan dan objek selama periode waktu yang ditentukan. Teknik ini dapat lebih meningkatkan pengetahuan kita tentang bagaimana bahan radioaktif menyebar di jaringan.

Penelitian tentang reseptor kimia, distribusinya di dalam jaringan, dan fungsinya juga dapat mengambil manfaat dari autoradiografi. Agen biokimia diresapi dengan zat radioaktif, yang disebut radioligands disuntikkan ke dalam jaringan. Agen-agen ini bereaksi dengan reseptor kimia di jaringan, dan ketika autoradiograf selanjutnya diambil, ini akan memungkinkan peneliti untuk menentukan di mana reseptor ini berada, frekuensi relatifnya, dan kepadatan distribusinya. Teknik ini terkadang digunakan untuk mendiagnosis berbagai masalah medis.

Autoradiografi juga dapat digunakan untuk mempelajari RNA dan DNA serta fase perkembangan dan fungsi sel. Ini juga dapat digunakan untuk mengisolasi sekuens parsial RNA dan DNA untuk dipelajari, terutama pada virus. Dokter mungkin dapat menggunakan teknik ini untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan merancang strategi pengobatan untuk berbagai jenis keracunan radiasi dengan menentukan jaringan mana yang mungkin telah menyerap bahan radioaktif.