Apa itu Siklus Calvin?

Siklus Calvin adalah proses di mana energi yang tersimpan digunakan untuk membuat senyawa yang dapat digunakan dalam organisme fotosintesis. Reaksi kimia ini kadang-kadang dikenal sebagai siklus Calvin-Bensom-Bassham, setelah Melvin Calvin, James Bassham, dan Andrew Benson, peneliti Universitas California yang pertama kali menjelaskan prosesnya. Kimia di balik siklus ini sangat kompleks, tetapi dasar-dasarnya dapat dipahami oleh orang awam.

Organisme fotosintesis menggunakan sinar matahari untuk menciptakan energi yang disimpan dalam bentuk beberapa senyawa kimia. Untuk organisme, ini hanyalah langkah pertama, karena energi tidak melakukan apa pun untuk organisme setelah disimpan. Dalam siklus Calvin, energi digunakan untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula yang dapat digunakan oleh tanaman, dalam proses yang kadang-kadang disebut sebagai fiksasi karbon.

Proses ini terjadi di dalam stroma, jaringan jaringan ikat di kloroplas organisme. Kloroplas adalah organel khusus yang ditemukan dalam sel organisme fotosintesis. Agar siklus Calvin terjadi, enzim tertentu harus dipicu melalui paparan sinar matahari. Enzim-enzim ini mengikat karbon dalam karbon dioksida, memicu reaksi berantai yang menghasilkan pembentukan gula.

Beberapa orang menyebut siklus Calvin sebagai reaksi gelap atau reaksi bebas-cahaya, merujuk pada fakta bahwa siklus Calvin dapat terjadi terlepas dari adanya sinar matahari atau tidak. Namun, sinar matahari tetap memainkan peran penting, karena enzim yang bertanggung jawab untuk siklus Calvin tidak akan aktif kecuali telah dirangsang oleh sinar matahari. Sementara siklus ini dapat terjadi di tengah malam, organisme masih membutuhkan paparan sinar matahari secara teratur untuk menyimpan energi dan mengaktifkan enzim sehingga siklus Calvin akan terus berjalan.

Untuk organisme, Proses Calvin sangat penting, karena menyediakan senyawa yang diperlukan untuk kelangsungan hidup organisme. Proses Calvin menarik bagi manusia baik karena keingintahuan umum tentang bagaimana dunia bekerja, dan karena menjelaskan bagaimana tanaman menggunakan karbon. Tumbuhan terkenal karena menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen, suatu sifat yang memiliki dampak luar biasa pada iklim dunia. Fiksasi karbon dapat membantu menghilangkan karbon dioksida dari udara sambil menciptakan pasokan oksigen yang dapat digunakan, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa atmosfer bumi terbentuk melalui proses ini, sebagai hasil dari ledakan organisme fotosintesis yang menghasilkan cukup oksigen untuk bentuk lain dari hidup untuk muncul.