Pelampung tsunami adalah pelampung khusus yang mampu mendeteksi perubahan halus dalam tekanan air yang dapat mengindikasikan tsunami yang akan datang. Pelampung tsunami ditempatkan di lokasi-lokasi strategis di seluruh dunia untuk memberikan peringatan dini yang dapat digunakan oleh pihak berwenang untuk menentukan risiko tsunami. Dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari pelampung tsunami, pihak berwenang dapat memerintahkan evakuasi atau mengeluarkan peringatan, dan terkadang mereka dapat memperkirakan ketinggian tsunami yang datang.
Tsunami adalah gelombang laut yang sangat besar yang disebabkan oleh peristiwa seismik dan geologis seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi. Mereka sangat umum di sekitar Samudra Pasifik, di mana zona subduksi aktif menghasilkan banyak peristiwa seismik sepanjang tahun. Tsunami paling dahsyat dalam sejarah baru-baru ini terjadi pada 26 Desember 2004, menewaskan ribuan orang di seluruh Asia Tenggara. Peristiwa ini menjadi katalis bagi banyak negara untuk bekerja pada sistem peringatan tsunami yang komprehensif yang mencakup pelampung tsunami.
Ada dua bagian utama pelampung tsunami: sensor tekanan dan pelampung pendamping. Sensor tekanan ditambatkan ke dasar laut, dan berisi unit pemrosesan pusat dan pemancar akustik. Saat tsunami lewat di laut terbuka, gelombang menciptakan perubahan tekanan khas yang direkam oleh sensor tekanan pelampung tsunami. Sensor tekanan berkomunikasi dengan pelampung permukaan secara akustik, dan pelampung pendamping pada gilirannya mengirimkan informasi ke satelit.
Ketika pelampung tsunami mendeteksi pola tekanan yang bisa menjadi tsunami, pelampung tersebut segera mengirimkan informasi ke satelit, dan informasi tersebut diteruskan ke pusat peringatan tsunami regional. Pusat-pusat ini juga dapat menghubungi pelampung untuk meminta informasi, baik untuk mengunduh pengamatan dan data umum, atau untuk mengatasi masalah khusus setelah peristiwa seismik yang mungkin memicu tsunami.
Teknologi pelampung tsunami berpotensi menyelamatkan nyawa dengan memberikan peringatan dini kepada negara-negara agar dapat mengevakuasi warga dan melakukan tindakan pencegahan di wilayah pesisir. Banyak negara bekerja sama dalam hal pengamatan dan pemantauan tsunami, menyadari bahwa deteksi dini dan peringatan adalah saling menguntungkan. Amerika Serikat, misalnya, memiliki rangkaian pelampung tsunami di sekitar “cincin api” di Pasifik, dan membagikan data dari pelampung ini berdasarkan permintaan. Orang-orang bahkan dapat mengambil data pelampung waktu nyata dari program Penilaian dan Pelaporan Tsunami Laut Dalam Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional secara online, jika mereka menginginkannya.