Apa saja Metode Deteksi Sidik Jari yang Berbeda?

Ada beberapa metode pendeteksian sidik jari yang berbeda, dan metode yang digunakan umumnya bergantung pada jenis sidik jari dan bahan yang digunakan untuk mencetak. Salah satu jenis pendeteksian yang paling sederhana adalah dengan menemukan dan memotret secara visual sidik jari yang terlihat pada suatu permukaan. Namun, ini tidak praktis untuk sidik jari laten, dan oleh karena itu sejumlah cara lain biasanya digunakan yang sering kali melibatkan penerapan beberapa jenis bahan kimia yang membuat sidik jari terlihat atau memungkinkannya ditangkap melalui cara lain. Metode deteksi sidik jari yang lebih baru biasanya dimaksudkan untuk menangkap gambar sidik jari tanpa memasukkan bahan kimia lain yang berpotensi merusak sidik jari sebagai bukti.

Deteksi sidik jari biasanya proses menemukan dan mendokumentasikan sidik jari selama beberapa bentuk investigasi kriminal. Ini telah digunakan selama lebih dari satu abad dalam upaya untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin terlibat dengan tindakan kriminal, biasanya tersangka yang tidak dikenal. Proses ini biasanya melibatkan penemuan sidik jari melalui sejumlah metode yang berbeda dan kemudian memotret atau menangkap gambar sidik jari untuk digunakan di masa mendatang.

Secara umum ada tiga jenis sidik jari yang dapat ditemukan dan didokumentasikan melalui deteksi sidik jari. Dua jenis pertama adalah bentuk sidik jari yang terlihat, dan menemukannya biasanya melibatkan pencarian dan pengamatan visual dasar. Sidik jari yang diindentasi atau dicetak secara fisik dibuat dari bahan yang lunak atau dapat ditempa seperti lilin atau dempul; sidik jari yang terlihat dibuat dengan cara yang mudah dilihat. Ini dapat mencakup sidik jari yang merupakan gambar positif yang dihasilkan dari jari yang memiliki tinta atau darah di atasnya dan diletakkan di permukaan, meninggalkan gambar sidik jari. Ada juga gambar negatif seperti rak berdebu yang mengungkapkan sidik jari tertinggal di debu yang dihilangkan oleh jari yang menyentuh rak.

Jenis sidik jari ketiga yang dapat ditemukan melalui deteksi sidik jari adalah sidik jari laten, yang tidak mudah terlihat melalui pencarian visual dasar. Jejak ini sering tertinggal di permukaan dan terdiri dari minyak alami dari kulit jari yang tertinggal di permukaan. Deteksi sidik jari dari jenis cetakan ini sering melibatkan proses yang memungkinkan cetakan menjadi terlihat untuk dokumentasi.

Deteksi sidik jari semacam ini biasanya dicapai melalui aplikasi cairan atau bubuk kimia, seperti 1,8-Diazaflouren-9-one (DFO), yang membuat minyak atau asam amino dalam sidik jari berpendar sedemikian rupa sehingga dapat dilihat atau difoto. Namun, ada masalah tertentu dengan metode ini, seperti ketergantungan pada kontras antara sidik jari dan permukaan tempat sidik jari itu berada dan potensi bahan kimia tersebut untuk merusak atau merusak cetakan. Metode yang lebih baru termasuk penggunaan teknik seperti micro-x-ray fluorescence (MXRF) untuk tidak mengubah sidik jari, melainkan menangkap gambar secara digital. Jenis sistem ini mendeteksi dan memotret garam dan bahan kimia lain yang ada dalam keringat manusia untuk menangkap gambar tanpa menerapkan bahan kimia apa pun ke dalamnya.