Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kenaikan suhu secara keseluruhan di seluruh planet. Sejak pertengahan abad ke-20, beberapa ilmuwan bersikeras bahwa aktivitas manusia telah menyebabkan perubahan atmosfer yang tidak alami yang akan menghasilkan tren pemanasan global yang berbahaya. Dampak dari kesadaran pemanasan global telah menyebabkan debat publik besar-besaran tentang perubahan perilaku manusia untuk memperlambat atau menghentikan tren pemanasan planet. Namun, sebagian besar dampak sebenarnya dari pemanasan global belum terlihat, meskipun beberapa efek sudah menjadi jelas pada awal abad ke-21.
Ada banyak prediksi tentang bagaimana pemanasan global akan berdampak pada planet ini, tergantung pada seberapa parah kenaikan suhu di seluruh dunia. Dalam prediksi yang paling mengerikan, kenaikan suhu dapat menyebabkan hilangnya habitat besar-besaran dan akan menyebabkan kepunahan spesies, munculnya sabana luas yang tidak dapat dihuni di seluruh dunia beriklim sedang, perubahan cuaca berbahaya yang dapat menyebabkan hilangnya semua kota pesisir utama, dan bahkan kemungkinan bahwa manusia tidak bisa lagi bertahan hidup di planet ini.
Pada awal abad ke-21, beberapa prediksi ini sudah menjadi kenyataan. Peningkatan pencairan glasial telah menyebabkan hilangnya habitat yang parah bagi banyak makhluk Arktik, mengancam kelangsungan hidup serigala Arktik, beruang kutub, ikan, dan mamalia laut. Beberapa ilmuwan percaya bahwa tren awal musim semi dan akhir musim dingin telah mempengaruhi pola migrasi burung, yang menyebabkan hilangnya populasi yang serius pada beberapa spesies. Di Afrika, beberapa danau musiman yang digunakan oleh manusia dan hewan yang bermigrasi telah hilang sama sekali karena suhu yang lebih hangat secara keseluruhan, mengancam populasi yang mengandalkannya untuk air minum.
Namun banyak yang menyarankan bahwa dampak pemanasan global masih harus dilihat. Dengan sedikit pengecualian, sebagian besar masalah perubahan iklim belum secara langsung mempengaruhi sebagian besar manusia di planet ini. Beberapa ahli percaya ini akan berubah secara dramatis pada abad ke-22, karena kenaikan suhu laut dan pola cuaca yang dihasilkan dapat memaksa ditinggalkannya beberapa kota, dan tanah yang sebelumnya subur mungkin tidak dapat digunakan karena suhu yang lebih tinggi memanggang nutrisi yang diperlukan dari tanah. Kelaparan manusia dan hilangnya habitat sering dianggap sebagai dampak potensial dari pemanasan global dalam waktu dekat.
Tidak diketahui apakah tren pemanasan planet ini dapat dibalik atau diperlambat oleh tindakan manusia, tetapi ketakutan akan dampak pemanasan global telah menyebabkan beberapa upaya spesies manusia untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Di abad ke-21, banyak negara mencoba beralih ke praktik berkelanjutan yang tidak akan menambah emisi terkait pemanasan. Mobil hibrida, peningkatan penggunaan energi alternatif, bahkan program daur ulang adalah upaya untuk mencegah dampak pemanasan global mencapai tingkat yang menghancurkan. Beberapa bahkan menyarankan bahwa dampak utama dari pemanasan global adalah positif; dengan memaksa manusia untuk membayangkan kembali masyarakat sebagai yang terbarukan dan berkelanjutan, masa depan planet ini dapat sangat ditingkatkan.