Manitol salt agar (MSA) adalah media kultur yang umum digunakan di laboratorium untuk kultur jenis bakteri tertentu, terutama anggota genus Staphylococcus. Ini adalah zat steril seperti jeli dan biasanya dimasukkan ke dalam wadah kecil berbentuk cakram yang disebut cawan petri sebelum bakteri masuk. Agar garam manitol mengandung beberapa bahan, yang sebagian besar mendorong perkembangan dan pertumbuhan beberapa bakteri tetapi menghambat pertumbuhan yang lain. Ini membantu dokter dan peneliti untuk mengidentifikasi bakteri serta mempelajarinya.
Kombinasi bahan dalam mannitol salt agar dirancang untuk mengelola kultur bakteri Staphylococci. Manitol adalah sejenis gula, dan jenis Staphylococci tertentu akan memakan dan memetabolismenya, mengeluarkan produk sampingan asam yang akan mengubah pH campuran. Ini akan menghasilkan aktivasi bahan lain dalam campuran, indikator pH, biasanya merah fenol, yang menyebabkannya berubah warna dari merah menjadi kuning. Ini berguna karena umumnya hanya bakteri patogen, atau penyebab penyakit, yang akan memetabolisme, atau memfermentasi, manitol.
Garam ditambahkan untuk menciptakan media di mana hanya Staphylococci dan bakteri terkait tertentu yang akan tumbuh dan berkembang. Agar garam manitol memiliki konsentrasi garam yang tinggi, biasanya 7.5% berat. Sebagian besar bakteri lain tidak dapat mentolerir kondisi seperti itu, atau jika mereka bertahan hidup sama sekali, akan tumbuh dan berkembang biak dengan lambat. Bakteri stafilokokus tumbuh subur dalam kondisi asin dan berkembang biak dengan cepat.
Agar, yang merupakan bahan dasar campurannya, adalah zat seperti jeli yang berasal dari spesies alga tertentu yang tumbuh di lautan dunia. Secara kimiawi itu adalah karbohidrat dan berfungsi terutama sebagai media pertumbuhan atau rumah bagi bakteri dan memberikan campuran konsistensi semi-padat seperti jeli. Campuran tersebut juga mengandung bahan-bahan lain seperti kasein, ekstrak daging sapi dan protein hewani yang diolah. Ini, bersama dengan manitol, memberi makan bakteri. MSA biasanya dijual sebagai bubuk yang dicampur dengan air suling yang dimurnikan di laboratorium dan kemudian disterilkan.
Dokter menggunakan agar garam manitol terutama untuk membiakkan sampel dari pasien atau peralatan untuk menentukan apakah ada bakteri Staphylococci yang berbahaya. Sampel dimasukkan ke dalam MSA dan cawan petri disimpan dalam kondisi suhu dan kelembaban yang mendukung pertumbuhan. Bakteri stafilokokus, jika ada, akan tumbuh dengan cepat dan perubahan warna dari merah menjadi kuning menunjukkan adanya strain patogen atau penyebab penyakit. Para peneliti dan ahli mikrobiologi juga menggunakan MSA untuk membiakkan jenis bakteri ini untuk mempelajarinya.