Apa itu Large Hadron Collider?

Large Hadron Collider (LHC) adalah akselerator partikel berenergi tinggi. Akselerator didanai oleh Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir, organisasi fisika partikel terbesar di dunia, dan melewati Prancis dan Swiss. Large Hadron Collider adalah akselerator partikel paling kuat di dunia, dan mampu bertabrakan dengan proton dengan energi hingga empat belas triliun elektron volt, serta partikel yang lebih berat, seperti inti besi. Eksperimen yang dilakukan di Large Hadron Collider diharapkan dapat membantu menyelesaikan pertanyaan fisika mendasar, seperti sifat massa, dan keberadaan dimensi ekstra.

Large Hadron Collider terletak di terowongan melingkar bawah tanah dengan keliling sekitar 10.5 mil (17 km), yang pernah digunakan untuk menampung akselerator partikel sebelumnya. Partikel disuntikkan ke dalam terowongan dengan kecepatan tinggi dalam arah yang berlawanan, dan kemudian dipercepat oleh medan magnet yang kuat. Menjaga partikel tetap berada dalam sinar, saat mereka beredar di sekitar terowongan pada kecepatan mendekati kecepatan cahaya, cukup sulit; magnet superkonduktor besar diperlukan untuk memberikan gaya yang diperlukan. Ketika dua partikel bertabrakan, energi kinetik partikel-partikel tersebut digunakan untuk menciptakan produk tabrakan yang eksotik dan berumur pendek.

Large Hadron Collider menggabungkan enam detektor berbeda, dengan tujuan menemukan partikel baru ini, dan bagaimana perilakunya. Banyak teori fisika partikel memprediksi bahwa Large Hadron Collider akan cukup kuat untuk menciptakan partikel baru, seperti Higgs boson, atau mitra supersimetris untuk partikel umum. Jika partikel ini terdeteksi, mereka akan mengkonfirmasi teori kita saat ini tentang struktur alam semesta; partikel tak terduga, bukan bagian dari teori saat ini, juga dapat muncul.

Ada kekhawatiran bahwa Large Hadron Collider dapat membuat partikel, seperti benda asing yang stabil, yang dapat menyebabkan reaksi berantai dalam materi biasa dan akhirnya menghancurkan Bumi. Tidak ada teori tunggal fisika partikel yang terpadu, dan beberapa teori menyatakan bahwa ini mungkin, sementara yang lain mengesampingkannya sama sekali. Bumi telah lama terpapar radiasi sinar kosmik, yang memiliki jauh lebih banyak energi per partikel daripada apa pun yang dihasilkan di Large Hadron Collider; namun, sinar ini mungkin memiliki sifat yang berbeda dari proton yang digunakan dalam eksperimen fisika.