Perihelion adalah titik orbit Bumi yang terdekat dengan Matahari. Kebalikannya disebut aphelion, di mana Bumi bergerak paling jauh. Selama perihelion, cahaya Matahari cenderung lebih intens karena jaraknya yang meningkat. Peristiwa ini biasanya terjadi pada bulan Januari, beberapa minggu setelah titik balik matahari musim dingin di belahan bumi utara. Meskipun tampaknya musim panas bagi semua orang saat Bumi dekat dengan Matahari, musim ditentukan oleh kemiringan planet, bukan lokasinya di luar angkasa.
Perbedaan antara perihelion dan aphelion tidak banyak, pada skala ruang lainnya. Pada perihelion, Bumi hampir 92 juta mil (sekitar 147.5 juta kilometer) dari Matahari, sementara di aphelion, ia bergerak mendekati 95 juta mil (sekitar 152.6 juta kilometer). Jarak yang relatif kecil ini adalah hasil dari orbit Bumi yang hampir melingkar mengelilingi Matahari; dalam istilah ilmiah, dikatakan memiliki “eksentrisitas rendah”, tidak seperti planet seperti Pluto, yang memiliki orbit elips yang jauh lebih besar.
Penanggalan dapat bergeser dari tahun ke tahun, karena orbit Bumi mengelilingi Matahari tidak memakan waktu tepat 365 hari. Para ilmuwan dapat menghitung tanggal dan waktu perihelion yang tepat menggunakan rumus prediksi dan penyesuaian kalender seperti tahun kabisat. Secara berkala mereka mungkin perlu menambahkan detik kabisat atau satuan waktu lain untuk mengimbangi variasi kecil yang dapat bertambah selama periode waktu yang lama. Mereka juga dapat menggunakan informasi ini untuk memperkirakan mundur untuk menentukan tanggal perihelion di berbagai titik dalam sejarah.
Para peneliti dapat menggunakan berbagai alat untuk mengukur jarak di perihelion dan untuk menentukan intensitas cahaya di permukaan bumi selama periode ini. Orbit bumi yang teratur adalah salah satu alasan tumbuhan itu layak huni, karena ia tidak bergerak secara ekstrem saat bergerak mengelilingi Matahari. Musim adalah hasil dari kemiringan di luar pusat planet, tetapi tetap relatif ringan. Planet-planet dengan karakteristik orbit yang serupa mungkin juga berpotensi menampung kehidupan, dan terkadang menjadi target pencarian para astronom.
Pengamat di Bumi mungkin tidak melihat banyak perbedaan selama perihelion dan aphelion. Ukuran Matahari akan tampak sama, bagi mereka yang menggunakan alat untuk melihatnya dengan aman, seperti kamera yang sangat disaring. Sementara cahaya Matahari lebih intens, perbedaannya tidak cukup signifikan untuk diperhatikan orang di lapangan tanpa alat khusus.