Apa Berbagai Jenis Perlengkapan Arkeologi?

Sebelum menggali di sebuah situs arkeologi, seorang arkeolog biasanya akan membuat kisi-kisi area menggunakan patok dan tali. Dia kemudian akan menggunakan perlengkapan arkeologi seperti kapak dan sekop untuk menghilangkan lapisan atas tanah. Kotoran sering kali perlu dibersihkan dari artefak yang lebih rapuh dengan sikat lembut. Setelah kotoran dihilangkan, biasanya dimasukkan ke dalam ember sebelum disaring melalui saringan pengocok. Setiap artefak yang ditemukan biasanya disimpan dalam tas atau wadah lainnya.

Ketika kemungkinan situs arkeologi telah ditemukan, area tersebut harus diatur menjadi area kerja yang dapat dikelola. Area ini sering disebut sebagai kisi-kisi, dan biasanya ditandai dengan perlengkapan arkeologi seperti pasak dan tali. Taruhannya pertama-tama biasanya didorong ke tanah pada interval yang sama. Tali kemudian diikat ke setiap tiang, sehingga menciptakan beberapa kotak kecil di tanah. Sering kali, para arkeolog juga akan menandai kotak kotak ini di atas kertas grafik.

Alat gali adalah beberapa perlengkapan arkeologi yang paling penting. Beliung dan cangkul sering digunakan untuk melonggarkan lapisan atas tanah dan batu, dan sekop besar kemudian digunakan untuk menghilangkan kotoran dan batu. Ketika para arkeolog percaya bahwa mereka telah mendekati artefak, sekop besar biasanya ditukar dengan sekop yang lebih kecil, yang dikenal sebagai sekop. Sorong yang lebih kecil ini digunakan untuk menghilangkan sejumlah kecil kotoran dari sekitar artefak, karena kecil kemungkinannya untuk merusaknya.

Bilah logam dari sekop, bagaimanapun, akan sering merusak sebagian besar artefak. Menghilangkan kotoran dan puing-puing dari artefak rapuh, seperti tembikar dan tulang, biasanya membutuhkan penggunaan perlengkapan arkeologi penting lainnya. Kuas lembut biasanya digunakan untuk tugas ini. Para arkeolog biasanya membawa beberapa kuas dengan ukuran berbeda saat mereka menggali.

Ember dan layar pengocok adalah perlengkapan arkeologi umum lainnya. Setelah kotoran dikeluarkan dari lubang, biasanya dimasukkan ke dalam ember. Ketika ember ini hampir penuh, kotoran dibuang ke shaker screen, yaitu bagian dari mesh screen yang dikelilingi oleh bingkai kayu. Mengguncang layar ini memungkinkan kotoran jatuh melalui lubang, tetapi artefak kecil tersangkut di atas layar.

Artefak yang ditemukan akan ditempatkan ke dalam wadah penyimpanan. Sebagian besar wadah ini biasanya tidak lebih dari kantong plastik atau kertas, tetapi tempat sampah plastik juga dapat digunakan. Para arkeolog kemudian dengan hati-hati mencatat apa artifak itu, serta di mana mereka ditemukan.