Kecerdasan buatan (AI) adalah proses dimana kecerdasan manusia disimulasikan dengan mesin. Kecerdasan dapat dianggap sebagai seperangkat ingatan yang dipelajari dan proses yang mendarah daging yang memungkinkan manusia untuk melakukan tugas dan memecahkan masalah. Karena teknik berkaitan dengan struktur, desain, dan fungsi benda, kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memberikan wawasan dan metode ke berbagai bidang teknik. Aplikasi utama kecerdasan buatan dalam bidang teknik termasuk penambangan data dan logistik. Banyak disiplin ilmu mulai dari manufaktur hingga kedokteran menggunakan prinsip-prinsip rekayasa AI untuk pemecahan masalah dan melakukan tugas-tugas tertentu.
Dalam banyak hal, AI dan teknik saling terkait. Komputer, misalnya, adalah mesin canggih yang digunakan ilmuwan dan individu sehari-hari untuk berbagai tujuan. Komputer berteknologi tinggi modern dapat dianggap sebagai semacam otak elektronik, karena mereka mengumpulkan, menyortir, dan mengintegrasikan informasi dari banyak sumber untuk melakukan banyak tugas kompleks. Selain itu, insinyur sering memainkan peran yang kuat dalam membangun mesin kecerdasan buatan dan jaringan saraf yang menggerakkan mesin ini.
Salah satu bidang minat untuk kecerdasan buatan di bidang teknik adalah pengumpulan informasi. Misalnya, mesin AI dapat melakukan penambangan data dalam ilmu komputer dan rekayasa perangkat lunak. Proses ini melibatkan membaca dengan teliti database elektronik yang besar dan mencari pola di dalam materi. Analisis dan laporan dapat dibuat pada data yang diambil dari pola dan koneksi ini. Pemetaan genetik adalah salah satu area di mana metode tersebut digunakan.
Proses kecerdasan buatan dalam rekayasa dapat menangani aliran data juga. Proses logistik secara khusus memandu bagaimana informasi berpindah dari satu area ke area lain. Sebuah organisasi komunikasi mungkin perlu mengirim informasi ke berbagai outlet lainnya secara bersamaan, dan transaksi informasi ini mungkin dikelola melalui kecerdasan buatan. Logistik AI mungkin juga menjadi faktor dalam produksi dan distribusi produk terkait teknik seperti obat-obatan baru dalam teknik medis.
Matematika memberikan landasan dasar bagi banyak prinsip teknik. Demikian juga, perhitungan persamaan matematika yang sangat dipercepat mendasari banyak kecerdasan buatan dalam bidang teknik. AI dengan demikian dapat bertindak sebagai alat pemecahan masalah yang cepat bagi para insinyur ketika persamaan dimasukkan ke dalam mesin AI. Mesin AI yang dirancang dengan baik juga dapat menyimpan cakupan pengetahuan yang luas melalui jaringan saraf. Oleh karena itu, ia dapat melacak sebab dan akibat, mempelajari hubungan objek, dan tugas kognitif serupa. Semua kemampuan ini sangat penting dalam konsep rekayasa mulai dari merancang mesin dan bangunan hingga mempelajari proses kimia yang menopang kehidupan.
Selanjutnya, kecerdasan buatan dalam robotika rekayasa dapat membantu melakukan tugas-tugas yang dulunya merupakan domain eksklusif manusia. Insinyur dapat membangun mesin robot dengan jaringan saraf canggih yang memandu perangkat lampiran bergerak. Misalnya, robot dapat membantu dalam proses manufaktur atau mungkin dikirim untuk menjelajahi area yang tidak dapat dijangkau oleh manusia biasa, seperti gua yang sempit. Insinyur medis bahkan menyempurnakan robot kecerdasan buatan yang dapat melakukan operasi kompleks.