Kalorimeter pemindaian diferensial adalah instrumen yang mengukur bagaimana sampel merespons perubahan suhu. Satu sampel digunakan karena perubahan yang terjadi ketika suhu naik atau turun sudah diketahui. Ini digunakan sebagai perbandingan dengan sampel lain, di mana respons terhadap perubahan suhu sedang diuji. Setiap sampel disimpan dalam wadah yang disebut wadah, dan bahan yang dirancang untuk diuji biasanya molekul biologis, seperti asam nukleat atau protein.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pemindaian diferensial didasarkan pada bidang kalorimetri pemindaian diferensial (DSC), yang melibatkan analisis seberapa stabil molekul dan sistem biologis. Energi yang terkait dengan molekul yang terbuka diukur serta keseimbangannya antara dilipat atau dibuka. Ketika molekul berubah keadaan atau sampel meleleh atau mengeras, perubahan kapasitas panasnya memungkinkan peneliti untuk mengklasifikasikannya. Molekul dianggap lebih stabil ketika suhu lebih tinggi dan material berada dalam keadaan di mana setidaknya setengah molekul berada dalam transisi.
Untuk mengukur sampel baru, itu harus dibandingkan dengan laju perubahan untuk jenis bahan lain. Perbedaan suhu juga diukur saat wadah kosong, dan ini digunakan sebagai dasar untuk menghitung kapasitas panas spesifik. Laju perubahan suhu adalah sama untuk kedua wadah dan terjadi pada kisaran suhu yang sama. Kapasitas panas dari 212°F hingga 2,192°F (100 °C hingga 1,200 °C) diukur. Kalorimeter pemindaian diferensial juga dapat mengukur perubahan fase yang terjadi pada rentang suhu 68°F hingga 2,732°F (20°C hingga 1,500°C).
Laju pemanasan biasanya konstan, tetapi perubahan kecil dalam laju, atau osilasi, dapat dilakukan dengan kalorimeter pemindaian diferensial termodulasi. Dalam satu pemindaian, fitur ini memungkinkan peneliti memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang kapasitas panas suatu zat dan juga mengukur efek panas yang dapat dibalik dan tidak dapat dibalikkan pada sampel selama waktu osilasi berlangsung. Instrumen ini menyediakan metode yang lebih sensitif untuk mengkarakterisasi molekul.
Sistem kalorimeter pemindaian diferensial umumnya digunakan untuk mengkarakterisasi polimer serta stabilitas protein. Mereka digunakan dalam bidang khusus, seperti rekayasa protein, mempelajari antibodi, dan memahami sifat asam nukleat, lipid, dan membran. Interaksi molekul dapat diukur dalam skala yang sangat kecil, dan para ilmuwan juga dapat mempelajari bagaimana perubahan struktural dalam molekul memiliki efek pada rentang suhu dan laju perubahan tertentu.