Siapa Max Planck?

Max Planck adalah seorang fisikawan Jerman pemenang Hadiah Nobel. Dia hidup dari tahun 1858 hingga 1947, meninggal pada usia 89. Dikreditkan dengan pendiri teori kuantum pada tahun 1900, Planck, bersama dengan Albert Einstein, dianggap sebagai salah satu fisikawan paling signifikan di abad ke-20. Karyanya dalam teori kuantum meluncurkan revolusi dalam fisika yang berlanjut hingga tahun 1970-an.

Max Planck bekerja sebagai profesor di Universitas Berlin dari tahun 1892 hingga pensiun pada tahun 1926, dan memiliki reputasi sebagai pemikir konservatif. Pada tahun 1894, ia mulai fokus pada masalah seputar radiasi benda hitam, yaitu spektrum warna yang melekat yang dilepaskan ketika benda yang tidak memantulkan dipanaskan. Dia ditugaskan untuk mengatasi masalah ini oleh perusahaan listrik yang mencari cara untuk membuat bola lampu yang menghasilkan jumlah cahaya terbesar dengan jumlah energi paling sedikit.

Mencoba mengungkap fisika cahaya, Max Planck merasa bingung. Sampai tahun 1900, semua orang mengira cahaya adalah aliran yang terus-menerus, tidak dapat dibagi sampai ke tingkat terkecil. Planck adalah seorang pemikir konservatif, dan umumnya mengandalkan kebijaksanaan yang diterima, tetapi perhitungannya dikacaukan dengan merepresentasikan cahaya sebagai kontinu. Menggunakan interpretasi statistik Ludwig Boltzmann tentang hukum ke-2 termodinamika sebagai dasar, Planck memperkenalkan gagasan kuantisasi – mewakili cahaya sebagai paket diskrit yang nantinya disebut foton. Kemudian, ditanya tentang keputusan ini, dia menyebutnya, “tindakan putus asa… Saya siap mengorbankan keyakinan saya sebelumnya tentang fisika.”

Dalam model cahaya Max Planck, energi elektromagnetik harus dipancarkan pada tingkat energi diskrit, kelipatan unit E, yang merupakan produk dari frekuensi radiasi dan unit alami yang dikenal sebagai konstanta Planck. Memang, kita tahu hari ini bahwa sinar cahaya dengan frekuensi yang lebih tinggi dan panjang gelombang yang lebih pendek, seperti sinar-x, membawa lebih banyak energi daripada frekuensi yang lebih rendah seperti cahaya tampak dan gelombang radio.

Dari konstanta Planck, fisikawan dapat memperoleh serangkaian unit dasar, bukan berdasarkan keputusan manusia, tetapi sifat dasar alam semesta. Seringkali, angka-angka ini mewakili nilai terbesar atau terkecil yang masuk akal menurut teori fisik kita saat ini. Misalnya, pada panjang Planck, berkali-kali lebih kecil dari proton, dan waktu Planck, unit yang sangat kecil, pemahaman kita tentang fisika kuantum tidak lagi masuk akal. Pada suhu Planck, triliunan kali lebih besar dari suhu di inti Matahari, semua kekuatan fundamental alam akan bersatu dan simetri terputus karena Big Bang akan dipulihkan. Kecepatan Planck setara dengan kecepatan cahaya, dan seterusnya. Ketika Max Planck menemukan semua unit fundamental ini, pemahaman kita tentang alam semesta menjadi jauh lebih digital.