Bioteknologi industri merupakan langkah menjauh dari ketergantungan industri yang besar pada sumber daya tak terbarukan, alih-alih beralih ke penggunaan biomassa berkelanjutan sebagai sumber daya. Daripada menggunakan bahan bakar fosil dan mineral, bioteknologi industri menggunakan biomassa dari tanaman dan produk limbah. Produk limbah kota, pertanian dan kehutanan selain tanaman khusus adalah input dalam produksi segala sesuatu mulai dari plastik hingga bahan bakar. Seiring dengan pergeseran bahan baku ini, bioteknologi memanfaatkan proses biologis daripada hanya proses kimia di sektor manufaktur dan energi. Dengan mengandalkan sumber daya yang berkelanjutan, bioteknologi industri mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak negatif manufaktur terhadap lingkungan.
Melambangkan pergeseran menuju keberlanjutan dan penurunan dampak lingkungan, bioteknologi industri juga disebut bioteknologi putih. Ini dipromosikan sebagai metode untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga meningkatkan keamanan energi. Penggunaan enzim pada suhu rendah daripada katalis kimia pada suhu tinggi selama pembuatan memiliki manfaat lingkungan, energi, dan kesehatan manusia. Metode ini digunakan dalam manufaktur kimia, produksi tekstil dan kertas, dan pembuatan bio-energi. Bioteknologi industri sangat cocok untuk daerah dengan sumber daya biomassa yang berlimpah.
Sebagai teknologi yang relatif baru dan berkembang, penelitian berkelanjutan sedang dilakukan untuk menyempurnakan dan meningkatkan semua aspeknya. Tanaman yang tersedia secara regional dan produk limbah sedang dipelajari untuk kesesuaiannya sebagai sumber daya. Integrasi teknik, biokimia, mikrobiologi dan bidang lainnya telah menyebabkan kemajuan dalam pembuatan bioteknologi. Faktor regional tertentu, seperti kesesuaian area untuk produksi biomassa keperluan industri dan sistem transportasi yang memadai, mempengaruhi potensi pengembangan bioteknologi industri. Konflik yang melibatkan persaingan penggunaan lahan dengan tanaman pangan menggeser beberapa penekanan dari tanaman biomassa khusus ke berbagai residu dan produk limbah.
Penelitian tentang konversi biomassa menjadi energi dan produk berfokus pada efisiensi, kemungkinan keluaran berganda, dan kelayakan komersial. Metode termasuk konversi biologis, termal dan kimia. Penggunaan fermentasi untuk memecah biomassa menjadi komponen yang dapat digunakan adalah salah satu bentuk paling awal dari konversi biologis. Konversi termal biomassa menjadi energi juga merupakan teknologi kuno. Penelitian dalam teknologi pembakaran modern berfokus pada peningkatan efisiensi, pengurangan emisi, dan sumber baru bahan bakar biomassa.
Bioteknologi industri adalah salah satu dari tiga bidang, terkadang tumpang tindih, dari penelitian, pengembangan, dan aplikasi bioteknologi. Bioteknologi hijau melibatkan pengembangan produk pertanian yang memanfaatkan ilmu ini. Penggunaan medis dan farmasi disebut bioteknologi merah, menggunakan mikroorganisme dan bahan sel untuk aplikasi diagnostik dan terapeutik. Penggunaan bioteknologi dalam industri disebut sebagai bioteknologi putih. Penelitian dan kemajuan di satu bidang sering mengarah pada perkembangan baru di bidang bioteknologi lainnya.