Faktor trombosit adalah sekelompok protein kecil yang dilepaskan untuk membantu meningkatkan pembekuan dan pembekuan darah. Mereka mengirim sinyal biologis yang memberitahu trombosit dalam darah untuk membentuk gumpalan. Trombosit, yang juga disebut trombosit, adalah sel kecil yang merupakan komponen darah. Fungsi trombosit adalah untuk membentuk bekuan darah setelah terluka, dan jumlah trombosit dalam aliran darah membantu mengontrol seberapa mudah gumpalan darah terbentuk.
Faktor trombosit diperlukan untuk membantu membentuk keropeng di atas luka dan mempercepat penyembuhan luka. Darah terus bergerak melalui pembuluh darah, dan ketika menemukan pembuluh darah yang rusak pada luka, trombosit mulai melepaskan faktor trombosit. Ini kemudian memberi sinyal ke trombosit tetangga saat mereka mengalir dalam darah menuju luka, memberitahu mereka untuk berkumpul dan membentuk gumpalan. Pembekuan memotong aliran darah di lokasi luka dan menghentikan pendarahan. Setelah gumpalan terbentuk, tubuh dapat mulai menyembuhkan luka.
Ada berbagai jenis faktor trombosit dalam tubuh, dan mereka bekerja sama dengan cara yang berbeda untuk meningkatkan pembekuan darah. Yang paling dicirikan adalah Faktor Trombosit 3 dan 4, masing-masing disebut PF-3 dan PF-4. PF-3 terlibat dalam aktivasi faktor pembekuan dalam darah, sedangkan PF-4 terlibat dalam mematikan faktor anti-pembekuan untuk memfasilitasi pembekuan.
Banyak penyakit melibatkan masalah dengan jumlah trombosit dalam darah dan jumlah faktor trombosit yang ada. Terlalu banyak protein faktor trombosit dapat menyebabkan pembentukan gumpalan berbahaya yang dapat memblokir pembuluh darah, yang disebut trombofilia. Jika faktor trombosit dalam darah terlalu sedikit, kemampuan untuk membentuk gumpalan untuk menutup luka akan berkurang, yang disebut hemofilia.
Ketika ada terlalu banyak protein faktor trombosit yang ada, tubuh merespons dengan membentuk gumpalan tanpa adanya luka. Ini bisa menjadi masalah serius, karena pembekuan darah di dalam pembuluh di otak dapat menyebabkan stroke, dan pembekuan darah di pembuluh darah dapat menyebabkan penyakit jantung dan serangan jantung. Seringkali, orang yang menderita stroke dan penyakit jantung mungkin akan diberi resep pengencer darah, seperti heparin. Obat ini sebagian melawan fungsi normal faktor trombosit dan mencegah insiden di masa depan. Orang yang berisiko mengalami gangguan pembekuan perlu memantau jumlah trombosit dalam darah mereka, dan jumlah faktor trombosit yang ada.
Peningkatan jumlah faktor trombosit dapat menyebabkan perkembangan penyakit lain, bahkan yang bukan penyakit pembekuan langsung. Sebuah penelitian menemukan bahwa pasien yang menderita Penyakit Crohn mengalami peningkatan jumlah faktor trombosit tertentu dalam aliran darah mereka, dan hasil serupa ditemukan pada pasien yang menderita kolitis ulserativa dan penyakit iritasi usus. Bagi siapa saja yang memiliki riwayat keluarga dengan kelainan ini, pemeriksaan faktor trombosit secara rutin dapat menjadi indikator awal suatu masalah, yang kemudian dapat mencegah penyakit di kemudian hari.