Psikologi adalah disiplin yang luas yang berusaha untuk menganalisis pikiran manusia. Disiplin yang berbeda dalam studi lapangan ini mengapa orang berperilaku, berpikir, dan merasa seperti yang mereka lakukan. Ada banyak cara berbeda untuk mendekati psikologi, dari memeriksa peran biologi dalam kesehatan mental hingga peran lingkungan terhadap perilaku. Beberapa psikolog hanya fokus pada bagaimana pikiran berkembang, sementara yang lain menasihati pasien untuk membantu meningkatkan kehidupan sehari-hari mereka.
Sejarah psikologi dimulai setidaknya pada tahun 1879, ketika psikolog Jerman Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium pertama yang dikhususkan untuk psikologi. Psikolog paling terkenal mungkin adalah Sigmund Freud, seorang Austria yang mendirikan bidang psikoanalisis. Meskipun teori-teori Freud memiliki dampak besar pada berbagai bidang, termasuk sastra dan film, banyak dari ide-idenya dianggap subjektif dari perspektif modern.
Ada lusinan subdisiplin psikologi yang berbeda, dengan masing-masing mengambil pendekatan yang agak berbeda untuk memahami pikiran. Beberapa sub-disiplin termasuk psikologi sosial, psikologi klinis, kesehatan kerja, dan psikologi kognitif. Penting untuk dicatat bahwa, bahkan dalam bidang tertentu, mungkin ada pendekatan yang berbeda. Psikologi klinis, misalnya, memiliki empat aliran utama: psikodinamik, humanistik, kognitif dan perilaku, dan terapi sistem.
Bidang psikologi jauh lebih luas daripada gambaran seorang pasien yang berbaring di sofa, berbicara dengan terapisnya atau seorang peneliti yang mempelajari tikus yang berlari melalui labirin. Seorang psikolog forensik dapat membantu profesional hukum menyelidiki tuduhan pelecehan anak atau mengevaluasi kompetensi tersangka. Seorang psikolog hukum dapat bertindak sebagai penasihat hakim atau sebagai konsultan persidangan. Psikolog industri-organisasi mungkin bekerja dengan perusahaan untuk membantu mempekerjakan pelamar terbaik atau membantu meningkatkan moral di tempat kerja. Seorang psikolog olahraga mungkin bekerja satu lawan satu dengan seorang pemain untuk membantu mengatasi hambatan kinerja, atau bekerja dengan seluruh tim untuk membantu meningkatkan kohesi kelompok.
Psikologi harus dibedakan lebih lanjut antara psikologi penelitian, yang berusaha menetapkan fakta tentang pikiran dengan melakukan eksperimen, dan psikologi terapan, yang berusaha membantu orang dengan masalah mereka. Beberapa eksperimen telah menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan untuk memecahkan masalah seseorang hanya dengan menggunakan psikoterapi — berbicara dengan psikolog profesional — sama dengan berbicara dengan teman dekat, sehingga kemanjuran psikologi terapan atau klinis sebagai suatu disiplin terkadang sulit untuk diukur. Atau, banyak pasien melaporkan bahwa terapi telah sangat membantu dalam hidup mereka.
Dibandingkan dengan ilmu-ilmu keras lainnya, seperti fisika dan biologi, beberapa kritikus berpendapat bahwa bidang tersebut kurang memiliki ketelitian ilmiah. Objektivitas alat seperti survei, yang dengannya data dikumpulkan dalam beberapa kasus, sering dipertanyakan. Ini mungkin terkait erat dengan kompleksitas pikiran yang belum dapat kita pahami sepenuhnya atau secara substansial. Studi psikologi, bagaimanapun, terus diadakan untuk mencoba mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pikiran dan cara kerjanya.
Bidang seperti neuropsikologi, yang melihat bagaimana struktur otak mempengaruhi kesehatan mental, menggunakan teknologi neuroimaging. Alat seperti pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) dan pemindaian positron emission tomography (PET) telah membantu psikolog dalam membuat korelasi antara masalah mental dan keadaan biologis. Misalnya, pada 1980-an, disadari bahwa skizofrenia terutama disebabkan oleh faktor biologis daripada pengabaian ibu atau beberapa penjelasan lingkungan lainnya.