Wawancara semi-terstruktur adalah teknik yang digunakan dalam penelitian dan praktik bisnis. Sementara pewawancara yang melakukan pertanyaan mungkin memiliki serangkaian pertanyaan dan topik khusus untuk dibahas, wawancara semi-terstruktur juga memungkinkan pengenalan informasi tangensial yang relevan, untuk mendapatkan ide yang lebih baik tentang sudut pandang orang yang diwawancarai. Ada keuntungan dan kerugian menggunakan formulir wawancara semi-terstruktur: meskipun metode ini memungkinkan jawaban yang lebih personal dan komprehensif, metode ini memerlukan pelatihan dan persiapan ekstensif dari pihak pewawancara.
Baik studi penelitian dan operasi bisnis dapat menggunakan wawancara semi-terstruktur untuk berbagai tujuan. Peneliti dapat menggunakan teknik ini ketika fokus penelitian mereka adalah pengalaman subjektif subjek. Misalnya dalam studi tentang perilaku seksual manusia, wawancara semi-terstruktur dapat digunakan untuk memahami pengalaman pribadi dari pertemuan seksual pertama subjek, bukan hanya data faktual seperti tanggal pertemuan dan usia subjek pada saat itu. . Dalam bisnis, pewawancara semi-terstruktur dapat digunakan untuk tujuan perekrutan, sebagai sarana untuk mengenal subjek wawancara lebih baik untuk menentukan apakah dia memiliki kepribadian yang akan melengkapi perusahaan.
Agar wawancara semi-terstruktur berhasil, percakapan tidak dapat dibiarkan sepenuhnya keluar jalur. Pewawancara biasanya menyiapkan daftar topik dan pertanyaan yang membutuhkan jawaban, dan dapat menanyakan setiap subjek daftar pertanyaan yang sama dalam urutan yang sama. Tidak seperti wawancara terstruktur formal, bagaimanapun, percakapan semi-terstruktur memungkinkan pewawancara untuk mengajukan pertanyaan lanjutan dengan cepat, jika subjek menawarkan contoh atau tampak tertarik pada area diskusi tertentu. Pertanyaan lanjutan atau pertanyaan detail mungkin berbeda untuk setiap mata pelajaran, tergantung pada tanggapan dan kesediaannya untuk mendiskusikan topik tersebut.
Salah satu keuntungan utama wawancara semi-terstruktur adalah memungkinkan pewawancara memperoleh gambaran yang jelas dan komprehensif tentang subjek. Dengan membiarkan minat dan contoh subjek memandu percakapan, pewawancara dapat memperoleh wawasan tentang kepribadian dan pengalaman unik setiap individu yang diwawancarai. Untuk alasan ini, wawancara semi-terstruktur sering digunakan untuk studi dan penelitian tentang perilaku manusia, karena sudut pandang subjektif individu merupakan komponen penting dalam bidang ini.
Kelemahan dari teknik wawancara ini adalah membutuhkan keterampilan dan kemampuan improvisasi dari pihak pewawancara. Pewawancara harus dapat menangkap isyarat verbal dan bahkan bahasa tubuh dari subjek untuk mengetahui area mana yang harus dikejar lebih jauh. Pada saat yang sama, pewawancara harus tetap objektif dan tidak terikat untuk memastikan bahwa dia tidak memimpin atau mempengaruhi tanggapan subjek. Selain itu, topik yang dibahas harus dipersiapkan dengan cermat sebelumnya, sehingga hasil dari wawancara yang berbeda secara umum tetap dapat dibandingkan satu sama lain.