Trombosit adalah sel khusus yang merupakan komponen penting dari darah. Fungsi utama trombosit adalah untuk mencegah perdarahan internal atau eksternal yang berlebihan setelah cedera. Trombosit membantu menutup sementara tempat luka dengan melepaskan diri dari trombosit lain dan menempel pada tepi pembuluh darah yang rusak dan terbuka. Proses di mana trombosit berhenti menempel pada dinding pembuluh darah untuk menghentikan pendarahan dikenal sebagai hemostasis. Ketika seseorang mengalami jumlah trombosit yang abnormal tinggi atau rendah karena salah satu dari beberapa kelainan darah, kondisi darurat seperti pendarahan atau pembekuan yang berlebihan dapat terjadi.
Dibandingkan dengan sel darah merah dan putih, trombosit sangat kecil dan ringan. Ketika darah mengalir melalui pembuluh, trombosit ringan dipaksa ke sekeliling aliran darah, di mana mereka mengelilingi sel darah lainnya dan membuat kontak dengan dinding pembuluh. Biasanya, trombosit meluncur dengan mudah di sepanjang dinding ini, yang dikenal sebagai endotelium. Ketika sayatan, tusukan, goresan, atau cedera internal menyebabkan endotelium robek, bagaimanapun, trombosit bekerja untuk membekukan darah dan mencegahnya keluar dari luka secara terus-menerus.
Fungsi utama trombosit adalah untuk menempel pada sel endotel yang terbuka, memberikan penghalang terhadap kehilangan darah yang berlebihan. Trombosit pertama-tama pecah satu sama lain dan menempel pada area yang terbuka, di mana mereka mengikat dengan bahan kimia yang disebut fibrinogen. Sintesis ini menciptakan protein fibrin, yang membentuk batas kecil, hampir seperti benang yang mencegah darah mengalir melalui luka. Segel yang dibuat oleh fibrin akhirnya mengering dan mengeras, meninggalkan keropeng atau memar. Banyak vitamin dan mineral yang berbeda penting untuk memastikan fungsi trombosit dan sintesis fibrin yang efektif, termasuk kalsium, vitamin A, dan vitamin K.
Pembekuan darah adalah proses yang sangat penting dalam mencegah kondisi yang berpotensi serius atau bahkan mengancam jiwa. Fungsi trombosit yang tidak normal dapat menyebabkan trombosis, yaitu pembekuan yang berlebihan, atau pendarahan, kehilangan darah secara drastis melalui luka yang terbuka. Hemostasis dapat terganggu ketika kondisi bawaan atau didapat tertentu mempengaruhi fungsi atau produksi trombosit.
Seseorang dengan jumlah trombosit yang luar biasa tinggi, suatu kondisi yang dikenal sebagai trombositosis, berisiko mengalami pembekuan darah yang berlebihan di ekstremitas atau otak. Gumpalan menghalangi aliran darah dan mencegah oksigen memasuki otak, yang dapat menyebabkan stroke atau kerusakan otak permanen. Jumlah trombosit yang rendah, yang disebut trombositopenia, dapat menyebabkan pendarahan, dan pendarahan spontan dari kulit atau hidung. Ketika trombositosis atau trombositopenia terdeteksi pada waktunya, dokter dapat meresepkan obat dan mengobati penyebab yang mendasarinya untuk mengembalikan fungsi trombosit normal.