Dari segi kimia, resin dan polimer berbeda karena resin adalah senyawa sedangkan polimer adalah makromolekul. Berat molekul resin dan polimer juga berbeda; resin lebih kecil dari polimer. Secara umum, berat molekul adalah berat satu molekul zat relatif terhadap berat atom dari jenis unsur karbon yang paling melimpah. Semua resin dan polimer terdiri dari molekul seperti rantai, meskipun polimer memiliki rantai yang lebih panjang daripada resin. Baik resin dan polimer, bagaimanapun, dapat terjadi sebagai alami atau sintetis, meskipun polimer dibentuk oleh proses tertentu yang disebut polimerisasi.
Resin dapat dicetak menjadi bahan padat atau dipintal menjadi benang karena kemampuannya untuk membentuk film tipis yang kontinu. Mereka mungkin kental, cairan kental atau keras, padatan rapuh. Kelarutan hanya beberapa resin untuk air membuatnya berguna di daerah di mana ketahanan air penting. Setelah dikenal hanya sebagai senyawa yang tersedia secara alami, resin memiliki komposisi kimia yang beragam dan berbagai aplikasi.
Resin alami dikumpulkan dari sumber tanaman sebagai eksudat dari pohon hidup. Contohnya adalah mur dan lidah buaya, yang digunakan dalam dupa, obat-obatan, dan parfum. Resin sintetis adalah produk teknologi di abad ke-20. Misalnya, modifikasi selulosa, karbohidrat kompleks yang digunakan dalam produksi bubuk mesiu tanpa asap selama Perang Dunia I, telah menghasilkan produksi resin pembentuk film. Resin ini sangat mudah terbakar, tetapi memiliki kualitas luar biasa yang mencakup daya tahan dan cepat kering pada cat, tinta, dan pelapis kayu.
Selama Perang Dunia II, ada permintaan yang tinggi untuk karet sintetis yang mengarah pada pengembangan resin sintetis seperti lateks. Resin sintetis lainnya telah dikembangkan di tahun-tahun berikutnya, termasuk vinil toluena, uretan, dan polistirena. Resin ini memiliki kualitas khusus sebagai plastik, film, atau pelapis. Beberapa resin yang juga telah digunakan di militer, seperti resin akrilik, juga tersedia untuk penggunaan umum. Mereka stabil dan tahan lama sebagai pengikat cat alternatif dan sebagai pengganti pelapis mobil dan kemasan makanan.
Sedangkan polimer merupakan gabungan dari ribuan molekul yang lebih kecil yang disebut monomer. Misalnya, ribuan molekul etilena, sebuah monomer, dapat bergabung bersama untuk membentuk polimer yang disebut polietilen. Polimer umumnya terjadi di alam, meskipun polimer sintetik juga telah dikembangkan sebagai dasar dari semua serat dan plastik sintetis dan terstruktur sebagai linier, bercabang, atau saling terkait.
Polimer linier, seperti polivinil klorida dan nilon, terdiri dari rantai monomer sederhana yang panjang. Beberapa polimer linier bersifat elastis karena memiliki rantai tertekuk yang dapat diluruskan kemudian muncul kembali sebagai akibat dari penghilangan gaya. Rantai yang lebih pendek dari polimer bercabang dipasang di sepanjang rantai utama. Polimer ikatan silang lebih keras dan kurang fleksibel karena hubungan antara rantainya.