Erosi tanah adalah proses alami yang terjadi karena tanah tersapu oleh air yang mengalir, diterbangkan oleh angin, atau dihilangkan oleh aktivitas manusia seperti pengolahan tanah. Proses ini dianggap penting untuk pembentukan tanah baru. Sayangnya, karena praktik budidaya yang tidak tepat ditambah dengan badai angin dan curah hujan yang berlebihan, erosi dapat dipercepat. Ketika ini terjadi, area pertanian dan lingkungan secara keseluruhan dapat terganggu. Komplikasi erosi tanah dapat mencakup penurunan kualitas tanah di lokasi erosi, dan aliran air yang terkontaminasi di lokasi lain.
Erosi tanah alami, juga disebut sebagai erosi latar belakang atau geologis, telah memainkan peran penting dalam pembentukan tanah setidaknya selama 450 juta tahun. Erosi geologis terdiri dari unsur-unsur alami, seperti air atau es, angin, atau gravitasi, yang secara bertahap mengikis formasi batuan untuk menciptakan tanah. Proses lambat ini dikatakan menghilangkan tanah dengan kecepatan yang hampir sama dengan pembentukannya.
Ketika tanah habis lebih cepat daripada yang dibuat, itu dikenal sebagai erosi yang dipercepat. Tidak seperti erosi tanah geologis, yang umumnya dianggap bermanfaat, erosi yang dipercepat mungkin memiliki efek merugikan pada lingkungan dan pertanian. Proses ini paling sering disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti budidaya berlebihan oleh petani dan penggembalaan hewan yang berlebihan, irigasi, penggundulan hutan, dan urbanisasi.
Dua masalah utama erosi tanah adalah penurunan kualitas tanah dan peningkatan pencemaran aliran air. Lapisan atas tanah dianggap paling kaya nutrisi dan juga dianggap membantu menahan air. Ketika lapisan-lapisan ini terkikis, vegetasi dapat kehilangan nutrisi penting dan kelembaban. Tanah yang tererosi dapat berpindah ke lokasi lain, menyebabkan komplikasi lingkungan. Apabila tanah ini direlokasi ke aliran air, dapat menyebabkan terganggunya ekosistem danau, sedimentasi di bendungan, dan polutan pada air minum.
Karena erosi tanah dapat berdampak negatif pada pertanian dan lingkungan, konservasi tanah dianggap penting. Sejumlah metode dapat membantu mencegah erosi. Beberapa yang paling sering digunakan termasuk pembajakan kontur, rotasi tanaman, dan pembuatan teras di sepanjang lereng. Di daerah pemukiman, salah satu cara paling umum untuk mengendalikan erosi adalah dengan menanam pohon atau bunga di daerah yang terkena dampak. Metode lain termasuk menutupi area dengan mulsa atau pupuk yang kaya nutrisi, dan membangun dinding penahan kecil di sekitar tempat tidur taman.