DNA rekombinan adalah jenis DNA yang dibuat secara artifisial dengan memasukkan untai atau lebih DNA ke dalam set DNA yang berbeda. Ini digunakan dalam modifikasi genetik untuk menciptakan organisme yang benar-benar baru dengan menambahkan potongan atau potongan DNA buatan dari organisme lain ke makhluk yang sudah ada. Istilah ini sering disingkat menjadi rDNA.
Teknik pembuatan DNA rekombinan pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1970-an oleh Herbert Boyer dan Stanley Norman Cohen. Makalah asli mereka menjelaskan metode untuk menggunakan DNA ini untuk membuat bakteri transgenik. Pekerjaan mereka dibangun di atas karya Daniel Nathans, Hamilton Smith, dan Werner Arber, yang menemukan endonuklease restriksi. Pada tahun 1978, ketiganya dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran untuk penemuan ini.
Pada dasarnya, itu hanya melibatkan menempatkan untaian DNA bersama-sama yang tidak akan muncul seperti itu. Ini hanya bisa menjadi beberapa untai DNA kloning dari organisme yang sama, digabungkan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau berbeda. Biasanya, bagaimanapun, rDNA dianggap mengacu pada apa yang disebut plasmid chimeric. Ini adalah molekul DNA yang mengandung untaian dari banyak hewan, dinamai makhluk mitologis yang berisi berbagai bagian hewan.
Setelah plasmid ini dibuat, mereka diperkenalkan ke organisme melalui kendaraan, yang paling umum adalah bakteri E. coli dan turunan berikutnya. Setelah diperkenalkan, plasmid ini bereplikasi dan dapat membuat perubahan nyata pada organisme itu sendiri terwujud.
Metode lain untuk memperkenalkan bypass DNA rekombinan menggunakan kendaraan seluruhnya. Dalam metode yang dikenal sebagai mikroinjeksi, DNA baru sebenarnya disuntikkan langsung ke dalam inti sel, daripada memasukkannya ke dalam bakteri. Dalam metode yang dikenal sebagai biolistik, sel dipukul dengan partikel berkecepatan sangat tinggi, biasanya tungsten atau emas, yang dilapisi dengan DNA yang kemudian pada dasarnya menempel pada sel.
DNA rekombinan digunakan untuk mencoba memperkenalkan fitur yang sangat spesifik ke tanaman, bakteri, dan hewan, biasanya untuk membuatnya lebih bermanfaat bagi manusia, meskipun terkadang hanya sebagai demonstrasi teknik, atau terkadang sebagai pernyataan artistik. Beberapa kegunaannya yang terkenal adalah untuk membuat tanaman tahan kekeringan; membuat vaksin baru, seperti vaksin Hepatitis B; membuat tanaman tahan hama secara alami; dan untuk membuat GloFish yang terkenal, yaitu ikan zebra yang dibuat berpendar.
Recumbent DNA adalah salah eja yang umum untuk istilah ini, dan “Recumbent DNA String Exponent” juga merupakan nama album band Endymion. Endymion adalah band kecil dari Belanda, dengan anggota Bart Revier, Jelle Neys, dan Bas Lint. Endymion telah merilis lebih dari 20 single dan album sejak tahun 1998. “Recumbent DNA String Exponent” adalah album pertama mereka, dirilis pada awal tahun 1998 di label Supreme Intelligence. Ini hanya memiliki dua lagu di album: “Failure” di sisi A, dan “Judge of Darkness” di sisi B. Kemungkinan nama itu salah eja yang disengaja, bermain dengan suara kata rekombinan.