Apa itu Tumbukan Elastis?

Tumbukan lenting terjadi ketika energi kinetik total, atau energi gerak, dari dua benda atau lebih adalah sama setelah tumbukan dengan sebelum tumbukan. Tidak seperti tumbukan lenting, tidak ada energi yang diubah menjadi jenis lain. Tumbukan lenting sempurna biasanya tidak terjadi di dunia nyata, selain antara partikel subatom, tetapi tumbukan antara dua bola bilyar adalah perkiraan yang mendekati.

Ada dua jenis tumbukan. Yang pertama adalah tumbukan tidak lenting, yang lebih sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Selama tumbukan tidak lenting, sebagian energi kinetik, atau energi gerak, hilang saat tumbukan. Energi ini diubah menjadi energi jenis lain, seperti suara atau panas. Dalam tumbukan lenting, semua energi kinetik kedua benda dipertahankan selama tumbukan.

Sebelum dua benda bertabrakan, mereka masing-masing memiliki sejumlah energi kinetik dan momentum. Besarnya energi kinetik bergantung pada massa dan kecepatan masing-masing benda. Akibat dari hukum dasar kekekalan energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan, total energi setelah dua benda bertumbukan harus sama dengan sebelum tumbukan. Jika tumbukan lenting, maka semua energinya tetap sebagai energi kinetik dan hanya berpindah dari satu benda ke benda lainnya.

Pada kenyataannya, tidak ada tumbukan antara benda-benda besar yang benar-benar merupakan tumbukan lenting. Ini karena, ketika benda besar saling menabrak, sebagian energi kinetik selalu hilang ke berbagai jenis energi lain, seperti suara, panas, atau kompresi benda. Dalam dunia mikroskopis, seperti interaksi magnetik atom atau elektron, ada kemungkinan tumbukan bersifat elastis, karena tidak ada kontak fisik antara objek. Interaksi gravitasi antar planet juga terkadang digolongkan sebagai tumbukan lenting sempurna.

Contoh tumbukan hampir lenting di dunia nyata adalah interaksi antara dua bola bilyar. Ketika bola putih dipukul, ia memperoleh sejumlah energi kinetik, yang kemudian ditransfer selama tumbukan dengan bola lain. Jika tumbukan terjadi dalam garis lurus, maka semua energi kinetik ditransfer ke bola target, artinya bola putih berhenti mati dan bola target bergerak dengan kecepatan yang persis sama. Jika bola membentur sudut, maka energi kinetik dibagi antara keduanya.