Apa itu Proteomik?

Studi tentang genom manusia adalah bidang penelitian yang menarik dan sering dibicarakan. Studi tentang proteom manusia, semua protein berbeda yang membentuk tubuh manusia, kurang dikenal, tetapi sama-sama menarik dan penting. Istilah proteomik diciptakan untuk menggambarkan ilmu yang menarik dan kompleks ini.
Proteomik adalah studi tentang semua protein yang membentuk suatu organisme. Proteomik tidak hanya mempelajari protein itu sendiri, tetapi juga cara mereka berinteraksi, perubahan yang mereka alami, dan efek yang mereka miliki dalam organisme. Ukuran dan kompleksitas proteom manusia adalah bagian dari apa yang membuat proteomik menjadi ilmu yang sangat kompleks.

Sama seperti genomik dimulai dengan pemetaan genom manusia, proteomik mencoba untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi fungsi semua protein yang berbeda dalam tubuh manusia. Ini adalah tugas yang menakutkan, karena tidak hanya ada sejumlah besar protein dalam proteom manusia, sekitar 400,000; tetapi protein ini juga terjadi di lokasi yang berbeda di dalam tubuh pada tahap yang berbeda dalam kehidupan seseorang, dan dapat berubah dalam satu sel. Ada sejumlah metode berbeda yang tersedia bagi para ilmuwan proteomik untuk mempelajari protein. Berbagai jenis mesin sinar-X mampu memberikan detail kepada peneliti proteomik tentang struktur protein. Mesin X-ray dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) juga memungkinkan peneliti proteomik untuk melihat di mana protein terjadi di dalam tubuh dan di dalam sel individu.

Peneliti proteomik juga mengandalkan kromatografi afinitas dan elektroforesis gel untuk mempelajari protein individu. Kedua metode memberikan informasi peneliti proteomik tentang dimensi fisik protein. Elektroforesis gel memisahkan protein yang berbeda berdasarkan ukurannya dengan menggunakan arus listrik untuk memindahkannya melalui gel. Protein yang lebih besar bergerak lebih lambat, sehingga dalam waktu yang ditentukan, protein yang bergerak dengan jarak terpendek lebih besar daripada yang bergerak lebih jauh.

Kromatografi afinitas memberi tahu peneliti proteomik bahan kimia atau protein lain mana yang berinteraksi dengan protein tertentu. Kromatograf afinitas dapat menjebak zat tertentu, memungkinkan peneliti proteomik untuk menghilangkan bahan yang tidak diinginkan. Dengan menjebak protein tertentu, para ilmuwan dapat memisahkan bahan lain, termasuk bahan kimia atau protein lain yang berinteraksi dengan protein target.

Proteomik masih merupakan bidang yang relatif baru, dan seperti yang Anda lihat, ini cukup kompleks. Para ilmuwan yang meneliti proteomik memiliki kesempatan untuk menemukan informasi yang tak terhitung tentang proteom manusia. Hanya masa depan yang akan memberi tahu kita apa kemajuan ilmiah dan medis yang dapat dibawa oleh proteomik.