Apa itu Budaya Selancar?

Budaya selancar adalah budaya yang kompleks dan sangat beragam yang terkait dengan olahraga selancar. Selain menciptakan subkultur yang unik, selancar juga memicu tren budaya utama, terutama pada 1950-an dan 1960-an, membentuk budaya mainstream dengan perubahan bahasa, sikap, dan norma sosial. Banyak peselancar berbagi warisan budaya kolektif ini, dan beberapa non-peselancar meniru beberapa aspek budaya selancar karena mereka menganggapnya menarik atau mengagumkan.

Surfing dikembangkan oleh orang Polinesia ratusan tahun yang lalu. Penjelajah awal di Pasifik Selatan diperkenalkan dengan olahraga, yang sempat ditekan pada 1800-an sebelum menjadi terkenal di awal 1900-an. Pada 1950-an, budaya selancar mulai mencapai daratan Amerika Serikat, berkat film-film yang mempopulerkannya, dan kegilaan selancar kolektif melanda Amerika.

Ada banyak aspek budaya selancar, dan beberapa aspek ini jelas diadopsi dari budaya Polinesia. Budaya selancar cenderung menempatkan nilai tinggi pada persahabatan, kebaikan, dan kerja sama, dengan peselancar saling membantu ketika mereka bisa dan bekerja sama menuju tujuan bersama. Banyak orang juga mengasosiasikan peselancar dengan sikap santai dan santai, yang ditandai dengan bahasa dan pakaian yang santai. Gaya peselancar banyak ditiru di beberapa bagian dunia, dengan beberapa perusahaan besar membuat keuntungan besar dari garis terinspirasi selancar mereka yang meliputi sandal, perhiasan kasual, dan celana pendek.

Budaya unik ini juga memiliki tradisi musik dan tren linguistiknya sendiri. Pidato banyak peselancar penuh dengan istilah slang selancar untuk menggambarkan segala sesuatu mulai dari wanita yang menarik hingga cara ombak memecah. Beberapa peselancar juga menganggap aspek spiritual dari selancar, dan peselancar dapat mengadakan kelompok doa, pemakaman, atau ekspresi spiritualitas mereka sendiri dengan cara yang unik untuk budaya selancar. Sebagian besar pertemuan selancar spiritual berlangsung di pantai atau di atas ombak, dan diakhiri dengan sesi selancar.

Dengan berkembangnya selancar sebagai olahraga populer, beberapa etika dan tradisi budaya selancar telah terguncang. Di beberapa wilayah di dunia, misalnya, peselancar sangat teritorial tentang tempat-tempat utama, yang mengarah ke fenomena lokalisme yang dapat mengasingkan atau membingungkan pengunjung atau orang yang baru mengenal olahraga. Berselancar kompetitif terkadang juga ditandai dengan istirahat dari aspek budaya selancar yang santai dan kooperatif, meskipun persentase peselancar yang berselancar secara kompetitif atau untuk mendapatkan penghasilan relatif kecil.

Beberapa peselancar marah dengan komersialisme selancar, berkat perusahaan besar seperti Roxy dan Quicksilver. Yang lain percaya bahwa mempopulerkan selancar telah memperkenalkan banyak orang baru pada olahraga yang mungkin belum pernah mereka jelajahi, dan mereka senang bisa berbagi kesenangan berselancar dengan orang lain.