Jim Jones adalah pemimpin dari apa yang bisa dianggap sebagai sekte bunuh diri yang disebut Kuil Rakyat. Jones percaya pada bunuh diri massal dan merasa itu adalah reaksi revolusioner terhadap rasisme. Ayahnya adalah seorang Klan, yang merupakan anggota Ku Klux Klan (KKK) yang rasis. Jim Jones berkhotbah dengan penuh semangat menentang rasisme dan akhirnya membangun komunitasnya sendiri yang disebut Jonestown di Guyana, Amerika Selatan. Pada tanggal 18 November 1978, sebanyak 909 orang dewasa dan anak-anak meninggal, termasuk Jones sendiri, dalam sebuah ritual bunuh diri di Jonestown.
Tidak pernah dijelaskan apakah Jim Jones telah menembak dirinya sendiri di kepala atau apakah orang lain yang melakukannya. Peristiwa yang mendahului Pembantaian Jonestown November 1978, seperti yang kadang-kadang disebut, adalah penampilan di Jonestown oleh Anggota Kongres San Francisco Leo Ryan dan partainya. Mereka telah menghabiskan satu hari di sana mencari pelanggaran hak asasi manusia.
Setelah penyelidikan, Ryan dan partainya serta tiga reporter berita dan seorang mantan anggota People’s Temple semuanya tewas ketika mereka mencoba naik pesawat kembali ke Amerika Serikat. Anggota Kuil Sebelas Rakyat yang juga berusaha meninggalkan negara itu terluka. Kemudian pada hari yang sama, Pendeta Jim Jones, menginstruksikan para pengikutnya untuk meminum anggur beracun Kool Aid dari wadah besar. Orang dewasa memberi bayi dan anak-anak Kool Aid yang diracuni terlebih dahulu dan kemudian meminumnya sendiri. Dikatakan bahwa mereka yang melawan dipaksa oleh orang lain untuk meminum racun.
James Warren Jones lahir 13 Mei 1931 dari pasangan James Thurman dan Lynetta Jones. Jim dibesarkan di Indiana dan menikah dengan seorang mahasiswa keperawatan bernama Marceline Baldwin pada tahun 1949. Setelah menjadi pendeta mahasiswa di sebuah gereja Metodis pada tahun 1952, Jim Jones memutuskan untuk membentuk Gereja Kuil Rakyatnya sendiri pada tahun 1956. Ia ditahbiskan pada tahun 1964.
Jim Jones sangat menentang pemisahan kulit hitam dan kulit putih yang terjadi secara besar-besaran sepanjang tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat dan dia berkhotbah dengan penuh semangat tentang kesetaraan ras. Jim dan Marceline mengadopsi seorang anak asli Amerika, tiga anak Korea dan satu anak kulit putih. Mereka juga mengandung satu anak. Kuil Rakyat sangat terlibat dalam gerakan hak-hak sipil dan, ironisnya, Jim Jones adalah presiden Komisi Hak Asasi Manusia Indianapolis.